Misteri Dosen Rafie Ubah Rute Penerbangan ke Boston tanpa Pemberitahuan

Polri menyebut dosen UII Ahmad Munasif Rafie tidak hilang tapi ubah rute penerbangan.

Yusuf Assidiq
Suasana kampus UII Yogyakarta. UII belakangan menjadi bahan pemberitaan setelah salah satu dosennya tidak diketahui keberadaannya setelah mengikuti acara akademis di Oslo, Norwegia. (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro, Fergi Nadira B, Antara

Belakangan ramai diberitakan Dosen Universitas Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP) hilang kontak setelah mengikuti sebuah kegiatan akademis di Oslo, Norwegia. Namun, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol. Krishna Murti menyebut dosen UII itu tidak hilang tetapi mengubah rute kepulangan tanpa pemberitahuan.

"Sudah terdeteksi, yang bersangkutan tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapa pun," kata Krishna dikonfirmasi di Jakarta, Senin (20/2/2023).

Terkait apa alasan dosen UII tersebut mengubah rute dan apakah ada hal yang membuat perubahan rute tersebut, Krishna belum memberikan informasi lebih lanjut. Sebelumnya, UII Yogyakarta telah meminta bantuan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk melacak keberadaan dosennya yang dilaporkan hilang setelah menghadiri aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia.

Pihak kampus telah berkomunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul, Turki yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tim Pusat Krisis UII Yogyakarta telah melakukan penggalian jejak digital dan memastikan bahwa Ahmad Munasir sudah meninggalkan Oslo, Norwegia dan berada di Istanbul, Turki.

Rektor UII Fathul Wahid pada hari ini menjelaskan kronologi peristiwa hilang kontak dosen UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama sepulang dari Norwegia. Sebelum tiba di Norwegia, diketahui AMRP menghadiri konferensi pers di Riyadh tanggal 23-25 Januari 2023. Fathul menyebut AMRP juga sempat melaksanakan ibadah umroh bersama istri usai kegiatan tersebut.

"Setelah itu (AMRP) umroh bersama keluarga, istri dan anaknya dari informasi lisan yang kami dengar dan dibetulkan oleh pihak keluarga," kata Fathul di UII, Sleman, Senin. 

Setelah selesai melaksanakan umroh, anak dan istrinya kembali ke Tanah Air. Sementara, AMRP terbang menuju Norwegia untuk mengikuti kegiatan UII di University of South-Eastern Norway (USN).  

"Waktu itu memang ada misi lain di Norwegia. ketika istri anak pulang, Mas Rafie melanjutkan perjalanan sampai Norwegia ketemu dengan saya di Bandara Istanbul tanggal 4 Februari," ujarnya. 

Kegiatan di Norwegia berlangsung selama hampir seminggu. Fathul mengatakan, bertemu terakhir kali dengan AMRP di Oslo, Norwegia pada 11 Februari 2023. 

"Kebetulan memang kami mendapatkan penerbangan yang berbeda-beda, ada yang pagi ada yang siang ada yang sore, dan ini bukan indikasi bahwa kami tidak solid, seperti halnya para komentar warganet, tim yang solid pulang beda-beda," ucapnya. 

Fathul mengatakan pihak keluarga mengaku mendapat informasi dari AMRP bahwa yang bersangkutan akan kembali ke Tanah Air 16 Februari 2023. Namun saat dijemput, keluarga tidak bertemu dengan yang bersangkutan. Saat dilakukan pengecekan manifestasi penumpang, juga tidak ditemukan penumpang dengan nama Ahmad Munasir Rafie Pratama. 

 

 

 

Informasi terbaru, diketahui posisi AMRP berada di Boston, Amerika Serikat (AS). Namun tidak diketahui posisi persis AMRP berada di Boston. 

"Berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga melalui UII dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), AMRP terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023," kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangannya diterima di Yogyakarta, Ahad (19/2/2023) malam.

Terkait tujuan dosen Fakultas Teknologi Industri tersebut berada di AS tanpa sepengetahuan keluarga dan pihak kampus itu, Fathul enggan berspekulasi. Dia tetap meyakini bahwa Rafie tidak memiliki keterkaitan dengan gerakan-gerakan terlarang.

"Kami tidak melihat Mas Rafie pernah berafiliasi dengan lembaga yang visi misinya bertentangan dengan UII. Sehingga, kami kalau ada teori yang mengatakan terkait dengan gerakan-gerakan itu, cenderung itu sangat kecil peluangnya; meskipun kami belum punya informasi pasti yang memastikan teori itu, tapi kecil kemungkinan itu," jelasnya.

Menurut Fathul, Rafie sudah biasa bepergian ke luar negeri untuk mengerjakan proyek internasional. Rafie tercatat dua kali pergi ke AS pada 2022.

"Beliau sudah biasa ke luar negeri, sudah biasa kerja sama internasional. Jadi, ini kasus khusus ini, betul-betul kasus belum pernah terjadi dalam sejarah UII," tambahnya.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji berharap agar dosen Rafie segera ditemukan. Aji pun menyerahkan proses pencarian tersebut kepada KBRI mengingat Rafie hilang kontak saat berada di luar negeri.

"Paling tahu dan bisa melacak ya teman-teman KBRI, karena terakhir dia berada di sana (di luar negeri). Kalau misalnya dia memang keluar dari Turki, mudah-mudahan KBRI mengetahui tujuan setelah dari Turki kemana. Kita sekarang belum bisa memberikan informasi pasti tentang keberadaan yang bersangkutan," ujar Aji. 

 

 

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terus memantau perkembangan kabar menghilangnya dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Ahmad Munasif Rafie Pratama. Pihaknya mengatakan, informasi mengenai perkembangan disampaikan langsung ke Rektor UII dan Ketua Umum Muhammadiyah.

"Kemenlu dan Perwakilan RI di tempat-tempat terkait telah bergerak mencari informasi ke berbagai otoritas setempat," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha dalam keterangannya pada Senin (20/2/2023).

Judha mengatakan, untuk menghormati privasi dan atas permintaan keluarga, informasi hanya disampaikan kepada pihak keluarga melalui Rektor UII. Ia mengatakan, Kemenlu RI juga siap memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan oleh pihak keluarga dan UII.

"Semua perkembangan informasi yang didapat telah disampaikan Kemlu via Rektor UII dan juga Ketum Muhamadiyah, untuk kemudian disampaikan ke keluarga," kata Judha.

 

 
 
Ilustrasi Kampanye di Kampus - (mgrol100)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler