Ibu Ini Tetap Nge-Vape Saat Hamil, Kecanduan Nikotin Sesukar Itu untuk Diatasi?

Memakai vape selama kehamilan dapat membahayakan janin.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Seorang TikToker bernama Kaylee Wulf meminta warganet untuk tidak merundung ibu hamil yang nge-vape. Dia beralasan kecanduan nikotin sulit diatasi.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna TikTok bernama Kaylee Wulf menjadi viral karena meminta warganet untuk tidak menghujat ibu hamil yang memakai vape. Pada Januari silam, Wulf mengunggah postingan bahwa dia tetap menggunakan vape selama hamil anak kedua.

Wulf mengklaim bahwa keputusannya itu sudah dikonsultasikan dengan dokter. Dia mengklaim dokter kandungan menyuruhnya beralih ke vape karena dia tidak bisa berhenti sepenuhnya dari merokok tembakau.

Baca Juga


Lewat video TikTok, Wulf menjelaskan soal pilihannya. Dia mengatakan terdorong untuk angkat bicara setelah melihat ibu-ibu hamil lain dipermalukan karena menggunakan produk nikotin saat mengandung.

Video yang dibagikan pada 1 Januari 2023 itu telah dilihat lebih dari 57 ribu kali per Senin (20/2/2023). Sang TikToker menyebut bahwa dia merokok tembakau selama kehamilan pertamanya.

Dia menyadari hal itu salah, tetapi menurutnya kecanduan nikotin merupakan sesuatu yang sukar diatasi. Dia menjelaskan bahwa vape menjadi alternatif dari kebiasaan merokok konvensional.

"Bangga dengan orang yang bisa berhenti, tapi mempermalukan orang yang sedang berjuang itu tidak benar. Berhenti menghakimi atau mempermalukan," kata Wulf lewat akun TikTok @kaymariewulf18.

Wulf mengaku sudah bisa mengatasi masalah ketergantungan dari obat-obatan lain yang dia gunakan di masa lalu. Akan tetapi, dia masih mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari vape.

"Itu sangat membantu saya mengurangi banyak (rokok) dan saya bahkan tidak tahan berada di sekitar rokok lagi," ungkap Wulf.

Warganet segera membanjiri unggahan tersebut dengan beragam komentar. Sebagian mengatakan punya pengalaman serupa.

Banyak juga yang menyuarakan keprihatinan mereka. Tidak sedikit pula yang menyayangkan keputusan Wulf dan menyebutnya egois.

"Saya memakai vape selama sekitar lima tahun tapi langsung bisa menghentikannya (saat hamil) karena mengetahui ini bukan tentang saya lagi," tulis seorang pengguna.

"Jelas bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Memang tidak mudah pada awalnya, tapi berhenti dari nikotin selama sembilan bulan itu pantas dilakukan demi bayi Anda," ujar yang lain.

Dalam video tindak lanjut soal vape saat hamil, Wulf mengatakan dia tahu akan dibenci di TikTok. Namun, dia mengunggah opininya karena menganggap itu adalah hal nyata yang dialami banyak perempuan.

"Saya tidak pernah mengatakan saya tidak merasa bersalah. Saya tidak mengatakan saya tidak merasa seperti sampah karena melakukannya, tetapi itu sulit. Itu tidak mudah untuk semua orang," tuturnya.

Kasus Wulf memang dialami banyak orang. Sebuah studi tahun 2021 oleh US National Library of Medicine menunjukkan bahwa 16 persen perokok atau mantan perokok memakai vape selama awal kehamilan.

Sementara itu, 18 persen perempuan perokok atau mantan perokok terus memakai vape hingga akhir kehamilan. Menurut Mayo Clinic, konsumsi nikotin saat hamil dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ bayi yang sedang berkembang, termasuk otak dan paru-paru.

Pusat medis itu mencatat bahwa cairan dalam rokok elektrik mengandung bahan kimia yang juga bisa berbahaya bagi janin. Ibu hamil pun diimbau berhenti memakai vape.

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan agar tidak menggunakan vape selama kehamilan. Aerosol rokok elektrik umumnya memang memiliki lebih sedikit zat berbahaya daripada asap rokok, tapi produk nikotin tidak aman untuk ibu hamil, dikutip dari laman Insider, Senin (20/2/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler