Keren, Pelajar SMA Ciptakan Permen Antikanker, Seperti Apa?

Permen antikanker dari tiga jenis rumput liar yang mudah ditemukan

ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rumput liar kerap dianggap sebagai hama. Namun, di tangan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Bengkulu, rumput liar bisa menjadi permen antikanker/ilustrasi.
Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU---Lima pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Bengkulu menciptakan permen antikanker dari tiga jenis rumput liar yang mudah ditemukan, yaitu rumput teki, rumput mutiara, dan daun ketapang.

Baca Juga


Dari pembuatan permen antikanker tersebut, SMAN 1 Kota Bengkulu mendapatkan medali emas dalam ajang Global Youth Invention and Innovation Fair (GYIIF) 2023 di kampus IPB University pada Januari lalu yang diikuti 227 tim dari 17 negara.

"Ide awal pembuatan permen antikanker tersebut, karena angka kasus kanker di Indonesia cukup tinggi dan kami berinovasi untuk membuat permen anti- kanker. Sebab, lebih baik mencegah daripada mengobati," kata Ketua tim Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMAN 1 Kota Bengkulu Muhammad di Bengkulu, Selasa.

Ia menjelaskan sebelum memilih tiga jenis rumput liar tersebut, dirinya dan empat temannya, Zacky Al Rozaq, Junita Pebriani, Dian Ayu Anggraeni, dan Wetta Tri Sabaniah melakukan penelitian dan uji coba puluhan jenis rumput liar di laboratorium sekolah dan farmasi.

Dari hasil penelitian tersebut, rumput teki, rumput mutiara dan daun ketapang mengandung flavonoid yang berguna untuk menangkal radikal bebas yang dapat mencegah kanker.Untuk bahan pembuatan permen antikanker tersebut, sama dengan pembuatan permen seperti biasa, namun alami dan sehat untuk tubuh seperti menggunakan gula, air dan lainnya.

"Untuk proses pembuatannya sama dengan pembuatan permen, namun kami menggunakan rumput liar sebagai bahan utamanya," ujarnya.Sementara itu, guru pembimbing Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMAN 1 Kota Bengkulu Syalendra Putra menyebutkan bahwa penemuan permen antikanker tersebut pertama kali di Provinsi Bengkulu.

Oleh karena itu, pihaknya mendaftarkan penemuan permen antikanker tersebut ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) serta mengurus perizinan di Kementerian Kesehatan."Dengan adanya penemuan permen antikanker ini dapat membantu menekan kasus pengidap kanker di Indonesia, khususnya Bengkulu," sebut dia.

Selain itu, lanjutnya, dapat memberikan motivasi bagi siswa dan siswi di Provinsi Bengkulu untuk terus meningkatkan kualitas sekolah dan ide untuk menciptakan hal-hal yang bermanfaat kedepannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler