Presiden La Liga Minta Presiden Barcelona Mundur, Ini Penyebabnya

Terlalu banyak permasalahan keuangan di Barcelona saat ini.

EPA-EFE/Alejandro Garcia
Presiden FC Barcelona Joan Laporta. Laporta diminta mundur oleh La Liga.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas menyarankan Presiden Barcelona, Joan Laporta agar mengundurkan diri. Ini terkait dugaan skandal keuangan yang dilakukan klub tersebut.

Baca Juga


Lewat sebuah program radio SER di Catalonia,  Que t'hi jugues, Barca dikabarkan membayar 1,4 juta euro ke perusahaan milik mantan Wakil Komisi Teknis Wasit (CTA), Jose Maria Negreira. Pembayaran dengan jumlah demikian berlangsung dari 2016 hingga 2018. Tepatnya saat Blaugrana dipimpin oleh Josep Bartomeu.

Negreira bertugas di CTA dari 1994-2018. Perusahaannya bernama DASNIL 95. Raksasa Katalan membantah melakukan kesalahan.

Menurut mereka itu hanya sebuah proses bisnis menyewa jasa konsultan teknis eksternal. Namun pembayaran ini terhenti tepat saat Negreira sudah tak bertugas di CTA. Bartomeu juga mengatakan, kewajiban membayar uang ke DASNIL 95 sudah ada sebelum ia menjabat.

Itulah mengapa, berbagai pihak meminta penjelasan dari Laporta, sebagai Presiden Barcelona saat ini. Tebas belum mendapat jawaban yang masuk akal. Ia kembali bereaksi.

"Dalam pernyataan yang dibuat Barcelona, tampaknya semua klub sepak bola melakukan ini.  Saya ingin masalah ini diklarifikasi. Ini bukan hanya tiga musim, ini banyak musim. Juga dengan banyak dewan berbeda, yang tidak berbicara satu sama lain, saya tidak suka apa pun (tentang itu)," kata tokoh berusia 60 tahun itu, dikutip dari forbes, Selasa (21/2/2023).

Menurut El Mundo, Barca telah melakukan pembayaran kepada perusahaan milik Negreira sejak 2001. Uang yang dikeluarkan mendekati tujuh juta euro. Dari 2001 hingga kini, sudah beberapa kali terjadi pergantian Presiden di klub tersebut.

Dimulai dari Joan Laporta (2003-2010). Kemudian Sandro Rosell (2010-2014). Bartomeu (2014-2020). Lalu pada 2021, Laporta kembali terpilih sebagai orang nomor satu di Blaugrana.

Tebas mendukung jika Laporta mundur dari perannya. Ada banyak permasalahan keuangan di Barcelona saat ini. Barca harus memangkas tagihan gaji mereka sebesar 200 juta euro, menjelang musim depan.

Tebas akan menentang pendaftaran kontrak baru Gavi di Raksasa Katalan. Tak kalah pentingnya, hubungan mereka mengalami keretakan sejak adanya wacana pembentukan Liga Super Eropa.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler