Seorang Wasit Pria Dikeroyok Tim Sepak Bola Wanita di Afrika, Penyebabnya Sederhana
Wanita-wanita itu mengejar wasit dalam kondisi sangat marah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi wasit khususnya sepak bola, terkadang harus bersiap menerima resiko dianiaya jika ada keputusan yang dianggap merugikan sebuah tim. Tidak saja oleh tim sepak bola lelaki, di benua Afrika seluruh tim sepak bola wanita mengejar seorang wasit yang melakukan beberapa pukulan dan tendangan.
Para pemain DC Motema Pembe, sebuah tim sepak bola di Republik Demokratik Kongo, menjadi marah setelah seorang wasit pria dilaporkan tidak memberikan penalti kepada mereka.
Media Ite melaporkan bahwa tim itu kalah dari tim wanita Mazembe 1-5 ketika wasit tidak memberikan keputusan atas pelanggaran yang meragukan di dalam kotak penalti.
Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah sekumpulan pemain Motema Pembe yang marah mengejar ofisial ke luar lapangan dan beberapa staf di pinggir lapangan bahkan mencoba melayangkan pukulan ke arahnya.
Saat ia berjalan menuju tempat yang diduga merupakan kotak wasit, para pemain menyerangnya, melayangkan pukulan dan tendangan saat ia berusaha untuk melarikan diri.
Itu adalah adegan yang sangat menakutkan bagi wasit karena dia terjebak oleh sekelompok pemain yang marah. Akhirnya, dia menerima bantuan dari seorang anggota staf stadion yang menarik wasit dan membantunya menuruni terowongan.
Namun, banyak pemain yang terus mengikuti karena mereka tidak puas dengan pukulan dan tendangan yang mereka lepaskan sebelumnya.
Para pemain wanita dari tim lawan tetap berada di lapangan saat mereka menyaksikan kejadian tersebut.
Video berhenti saat wasit keluar dari lapangan. Menurut GhanaWeb, beberapa pemain diskorsing karena peran mereka dalam perkelahian tersebut.
Kejadian ini terjadi kurang dari sepekan setelah insiden mengejutkan lainnya di lapangan, namun kali itu melibatkan seorang penggemar dan pemain. CNN melaporkan bahwa pertandingan divisi satu Kolombia antara Deportivo Tolima dan Millonaris baru saja dimulai ketika seorang penggemar menerobos masuk ke dalam lapangan.
Penyusup lapangan tersebut langsung menuju pemain Millonarios, Daniel Cataño, dan memukul kepala bagian belakangnya dari belakang tepat saat peluit ditiup.
Pemain berusia 31 tahun ini sebelumnya bermain untuk Deportivo Tolima sebelum pindah ke klubnya saat ini pada tahun 2022.
Catano merespons serangan tersebut dengan mengejar sang penggemar dan menjatuhkannya ke tanah sebelum pihak keamanan datang dan mengamankan sang penyerang.
Saat sang penggemar dikawal keluar stadion oleh polisi, wasit memutuskan bahwa tindakan pembelaan tersebut layak diganjar kartu merah untuk Catano.
Pengusiran tersebut ditindaklanjuti dengan banyaknya keluhan dari rekan-rekan setim sang pemain bernomor punggung 10.
Namun, berdasarkan situasi yang terjadi, Millonarios memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan karena kekhawatiran akan keselamatan para pemain.