Diangkatnya Derajat karena Membaca Alquran

Orang yang membaca Alquran derajatnya diangkat Allah.

Republika.co.id
Diangkatnya Derajat Karena Membaca Alquran. Foto: Ilustrasi Alquran
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Allah memberikan keutamaan orang yang membaca Alquran berupa diangkat derajatnya.

Dalam sebuah hadits disebutkan:


عَن عُمَرَ بنِ الخَطٌاَبِ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولٌ اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ اِنَ اللٌهَ يَرفَعُ بِهذَ االكتَاِبِ اَقَوامًا وَيَضَعُ بِه اخَرِينَ (رواه مسلم)

Dari Umar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah mengangakat derajat beberapa kaum melalui kitab ini (Alquran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR Muslim)

Menurut Maulana Zakariyya al-Khandahlawi dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal, barang siapa yang beriman dan beramal dengan Alquran, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya dan memuliakannya di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang tidak beramal dengan Alquran, Allah pasti menghinakannya.

Allah SWT menyatakan dalam Alquran:

...يُضل به كثيراً ويهدي به كتيراً....

“… dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan (dengan perumpamaan itu pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk…” (QS al-Baqarah [2]:26)

Firman lainya:

وننزل من القران ما هو شفا ء ور حمة للمو منين ولا يز يد الظلمين الا خسا را................؟

“Dan Kami turunkan dari Alquran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Alquran itu tidak menambah bagi orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS al-Isra [17]:82)

Menurut Maulana Zakariyya, jika seseorang mulai membaca suatu surah dalam Alquran, malaikat mulai memohonkan rahmat untuknya dan mereka akan terus dalam keadaan berdoa untuknya sampai ia selesai membacanya. Namun, ada pula seseorang yang mulai membaca suatu surah dalam Alquran, tetapi malaikat mulai melaknatnya sampai ia selesai membacanya.

Menurut sebagian ulama, terkadang ada seseorang membaca Alquran tetapi tanpa disadari ia telah memohon laknat untuk dirinya sendiri terus-menerus. Misalnya, ia membaca ayat Alquran yang berbunyi:

ألا لعنةُ الله علىَ الظَّالمينَ

“Ingatlah laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang zalim.” (QS Hud [11]:18). Sementara itu, ia sendiri berbuat zalim maka laknat Allah pun menimpanya.

Atau ayat lain yang berbunyi:

{ لعنة الله علي ا لكاذبين }.....

“Laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang berdusta.” (QS Ali Imran [3]:61). Sementara itu, ia sendiri suka berdusta maka ia pun terkena laknat itu.

Dalam sebuah kisah disebutkan, Amir bin Watsilah RA menceritakan bahwa Umar RA telah mengangkat Nafi’ bin Abdul Haris sebagai wali kota Makkah Mukharamah. Suatu ketika Umar bertanya kepada Nafi', “Siapakah yang dijadikan pengurus kawasan-kawasan hutan?”

“Ibnu Abza RA,“ jawab Nafi'.

Umar RA bertanya lagi, “Siapakah Ibnu Abza itu?”

Nafi' menjawab, “Ia adalah seorang hamba sahaya.”

Umar RA bertanya, “Mengapa engkau mengangkat seorang hamba sahaya sebagai pengurus?”

Nafi’ menjawab, “Ia adalah hamba sahaya yang senang membaca Alquran.”

Mendengar jawaban itu, Umar RA langsung menyebutkan sabda Rasulullah SAW, “Melalui Alquran, Allah menghinakan banyak orang dan mengangkat derajat banyak orang."

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler