Dampak Pembangunan MRT Fase 2A, Dishub Siapkan Rekayasa Lalin Harmoni-Mangga Besar

Pembangunan halte MRT Fase 2A sebabkan relokasi beberapa halte.

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat hingga Mangga Besar, Jakarta Barat.
Rep: Eva Rianti Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat hingga Mangga Besar, Jakarta Barat. Hal itu merupakan dampak dari pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang diketahui menyebabkan Halte Harmoni, Halte Sawah Besar, dan Halte Mangga Besar harus direlokasi sementara. 

Baca Juga


"Akan terjadi rekayasa lalu lintas untuk segmentasi karena akan ada konstruksi kanal decking di situ dari tiga lajur akan menjadi dua lajur dari arah selatan ke utara maupun utara ke selatan dan itu secara bertahap," kata Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Jalan pada Dishub DKI Jakarta, Hendry Sampurna dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2023). 

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan mitigasi bersama dengan Polda Metro Jaya mengenai rencana rekayasa lalu lintas tersebut. Hendry menyebut ada beberapa hal yang menjadi perhatian bersama. Diantaranya, sistem ganjil genap akan tetap kita laksanakan sebagaimana dengan kondisi eksisting, namun dia belum menjelaskan secara lebih gamblang. 

"Kita akan rilis besok (detail mengenai rekayasa lalu lintasnya)," ujarnya. 

Sementara itu, mengenai dampak pembangunan MRT Fase 2A terhadap jembatan penyeberangan orang (JPO), Hendry menjelaskan akan dilakukan pengalihan bagi pejalan kaki dengan menyediakan fasilitas tiga pelican crossing untuk menggantikan tiga JPO. 

"Berkaitan dengan perubahan JPO itu diganti dengan pelican crossing sudah kami perhitungkan dengan cermat. Tiga pelican crosssing ini sudah memenuhi sesuai dengan standar teknis tinggal bagaimana melakukan pengaturan terkait waktu tunggu maupun menyebrang. Ini telah kami perhitungkan berdasarkan karakteristik pejalan kaki," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler