Gebrakan Erick Thohir Berikan 'Kartu Merah'untuk Mafia Sepak Bola Indonesia
Kartu Merah dari Erick Thohir untuk mafia sepak bola di Indonesia
Ketua PSSI baru, Erick Thohir sudah membuat satu gebrakan yang berani, yakni upaya untuk memberantas mafia sepak bola Indonesia. Suatu gebrakan yang pasti akan membuat ‘kicep’ dan ketakutan para pelaku mafia pengaturan skor atau mafia bola lainnya.
Gebrakan ini dikenal dengan "Kartu Merah" Erick Thohir untuk mafia bola. Sinyal keras berantas mafia ini diwujudkan dengan langkah nyata PSSI melalui kolaborasi dengan Kemenpora dan Polri.
Selain itu, Erick Thohir juga akan menggandeng pihak FIFA dalam pemberantasan mafia sepak bola. Bersama FIFA, tujuannya adalah dapat menciptakan hukuman yang "world wide" bagi pelaku pengaturan skor.
Daya Tonjok Kartu Merah Erick Thohir
Erick tak pernah bermain-main dengan mafia. Ia dikenal sebagai sosok yang dikenal keras dan tegas di dalam menyingkirkan ‘sampah’ atau ‘benalu-benalu’ yang bisa membuat sepak bola tidak maju. Orang cukup lihat pada rekam jejaknya selama ini, misalnya di BUMN. Apa yang disebut bersih-bersih oknum atau memberantas skandal, benar-benar diwujudkan oleh Erick Thohir dengan kolaborasi dengan penegak hukum.
Dan di sepak bola, polanya sama. Bahkan kolaborasinya bukan hanya sekedar dengan Polri dan Menpora, tapi dengan FIFA. Ini tentu akan lebih efektif untuk memberi efek jera dan pencegahannya. Sebab kriminalitas pelaku pengaturan skor tidak hanya diketahui dan dikecam di Indonesia, melainkan dunia. Itulah salah satu poin ‘penghukuman’ yang bersifat ‘world wide’ dari Erick Thohir.
Selain itu, hukuman yang ditegaskan oleh Erick juga 'keras' dalam skala sepak bola, yakni hukuman seumur hidup untuk pelaku pengaturan skor, baik pemain, pelatih hingga pengurus PSSI yang terbukti bersalah. Sehingga dengan hukuman ini, dimungkinkan sekali pelaku tidak akan berani untuk mengulangi lagi praktik-praktik pencurangan sepak bola.
Sebab itu, maka dapat dikatakan ‘Kartu Merah’ dari Erick Thohir benar-benar akan ‘menonjok’ pihak-pihak yang terlibat (entah pemain, wasit, pengurus, dan pihak lain), yang dampak hukumannya bisa seumur hidup.
Dukungan untuk Kartu Merah ala Erick Thohir
Kartu Merah ala Erick atas mafia bola ini memberi harapan baru terciptanya sepak bola Indonesia yang bersih dan berprestasi. Sebab itu, banyak dukungan berdatangan atas komitmen ini. Dari Presiden Jokowi, Pelatih Timnas Shin Tae-yong, Pelatih Persija Thomas Doll, suporter, seluruh stakeholder dan publik sepak bola Indonesia.
Masifnya dukungan itu punya alasan kuat. Pertama, seperti juga dikatakan Erick, mafia bola di Indonesia sudah berlarut-larut, masalah lama dan mencoreng nama baik sepak bola Indonesia. Kedua, komitmen Kartu Merah Erick Thohir ini juga bisa mendorong masuknya sponsor untuk sepak bola. Sebab sponsor hanya bersedia masuk ke olahraga yang dikelola secara profesional dan bersih dari mafia.
Kepercayaan besar kepada gebrakan Kartu Merah Erick sangat beralasan. Sebab ditinjau dari rekam jejaknya, Erick berhasil melakukan bersih-bersih dan pencegahan korupsi di BUMN. Sehingga untuk sekelas PSSI, bukan hal yang susah baginya untuk bersih-bersih mafia yang selama ini merusak sepak bola Indonesia. Kita semua 'berdiri' dan mendukung komitmen Erick.