Jelang Ramadhan, Jokowi Gelar Ratas Cek Stok Pangan

Puncak panen raya akan terjadi dalam waktu dekat.

Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Pre
Presiden Jokowi dan sejumlah menteri yang tampak menikmati suasana alam setelah hujan di lokasi tempatnya bermalam di KIPP IKN.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah jajaran menterinya membahas terkait ketersediaan pangan menjelang bulan suci ramadhan dan Idul Fitri. Sejumlah menteri yang hadir yakni dari Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Dan bapak Presiden secara detil mencoba mencek satu per satu dari 12 komoditi yang ada, mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur, gula untuk khususnya dalam rangka ketersediaan bulan Ramadhan dan Idulfitri yang akan datang," ujar Mentan Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/2/2023).

Presiden meminta seluruh jajarannya untuk bersama-sama menjaga ketersediaan bahan pangan serta saling berkoordinasi melakukan pengecekan di lapangan. Secara umum, kata Mentan, ketersedian bahan pangan hingga Maret nanti masih cukup.

"Oleh karena itu, diminta agar stok semua menteri saling dukung bersama-sama untuk melakukan cek on the spot dari ketersediaan dari buffer stock-buffer stock yang ada dan secara umum ketersediaan dalam neraca yang ada, neraca kita sampai dengan Maret alhamdulillah cukup tersedia," jelasnya.

Namun, Jokowi mengingatkan perlu dilakukan perbaikan distribusi logistik pangan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Selain itu, Jokowi juga menyoroti terkait jumlah panen beras hingga Maret nanti.

Kepada Presiden, Mentan menyampaikan akan ada panen raya sekitar satu juta hektare pada Februari hingga Maret. Karena itu, puncak panen raya akan terjadi dalam waktu dekat.

"Tentu ketersediaan ini tidak hanya berjalan sendiri. Harus diikuti dengan distribusi, distribusi, dan lain-lain, dan sebagainya sehingga normalisasi dari harga beras itu bisa dicapai," ujar Mentan.

Selain itu, Mentan juga menekankan perlunya meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta. Selain beras, ia juga menyebut ketersediaan minyak goreng cukup.

"Saya tentu tidak dalam kompetensi tetapi minyak goreng ini dilaporkan juga sama neraca kita cukup tersedia. Mudah-mudahan dalam Ramadhan dan Idulfitri nanti semua bisa berjalan sesuai harapan," kata Syahrul.

Sedangkan terkait impor daging, Presiden Jokowi meminta jajarannya agar memberikan perhatian serius. Sehingga tidak ada hambatan dalam penyaluran di tiap daerah.

"Yang berkait dengan tentu daging misalnya importasi, bapak Presiden betul-betul meminta semua menteri memberikan perhatian yang serius hingga tidak ada hambatan dalam ketersediaan-ketersediaan sampai di daerah," kata dia.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler