Tiga Pekerja Tewas di Blok Rokan

Ketiga korban meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam kontainer limbah.

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
File foto pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, 19 Agustus 2022).
Rep: Febrian Fachri Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Tiga karyawan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) meninggal dunia saat bekerja di area operasi kerja Blok Rokan. Perusahaan itu merupakan subkontraktor PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Baca Juga


PT PHR merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Publik Relation & Legal Manager PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Arum Tri Pusposari, mengatakan pihaknya saat ini dibantu PHR dan SKK Migas masih melakukan investigasi.

"Karena peristiwa terjadi pada jam istirahat. Dimana, tidak ada jadwal kegiatan untuk berada dalam area kejadian, maka kami sedang mendalami motif dari para korban sehingga insiden tersebut bisa terjadi," kata Arum, Sabtu (25/2/2023).

Mewakili perusahaan, Arum menyampaikan bela sungkawa atas kejadian yang menimpa para pekerja. Dia juga menyampaikan perusahaan telah berkoordinasi dengan keluarga korban usai kejadian.

Arum mengaku pihaknya juga akan memberikan santunan ke keluarga korban. Namun, Arum enggan membeberkan jumlah yang diberikan.

Sebelumnya, Kapolres Rokan Hilir, AKBP Andrian Pramudianto, mengatakan kecelakaan kerja di Blok Rokan tersebut terjadi pada Jumat (24/2/2023) yang menimpa tiga pekerja kontraktor perusahaan minyak tersebut. Ketiga pekerja meninggal dunia diketahui atas nama Hendri (54) bekerja sebagai PMCOW, Ade (37) bekerja sebagai Operator Dewatring dan Dedi (44), bekerja sebagai Operator Evaporator.

"Terdapat 3 korban meninggal dunia yang terjatuh ke dalam kontainer limbah. PT PPLI di CMTF Balam Selatan. Arco dan Patrol Shipping Line melakukan Escorting Fire dan Ambulan dari Bangko Camp ke TKP Balam CMTF," ujar Andrian.

Ketiga pekerja itu ditemukan mengapung di dalam kontainer berisi cairan limbah. Ketiganya terlihat masih mengenakan helm dan seragam kerja.

Kecelakaan kerja di lingkungan Blok Rokan menjadi sorotan pasca alih kelola dari tangan PT Chevron ke PT PHR pada 9 Agustus 2021 lalu. Sejak dikelola oleh PT PHR sejak Juli 2022 hingga Januari 2023, telah terjadi sebanyak 7 kecelakaan kerja yang menyebabkan 7 nyawa pekerja tewas.

Dari 7 pekerja tewas itu, seorang di antaranya merupakan pegawai PHR sementara 6 lainnya adalah pekerja mitra kerja PHR. Dengan adanya tiga korban dalam kasus terbaru ini, total korban pekerja yang tewas di Blok Rokan sudah mencapai 10 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler