Prabowo Ingin Evakuasi Seribu Warga Gaza ke RI, Begini Beda Sikap Gus Fahrur dan Gus Ulil

Gus Fahrur mendorong agar negara Muslim terdekat buka pintu untuk warga Gaza.

Presiden Prabowo Subianto lepas landas dari Presidential Flight Abu Dhabi, UEA sekitar pukul 15.30 waktu setempat menuju Ankara, Turki.
BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto lepas landas dari Presidential Flight Abu Dhabi, UEA sekitar pukul 15.30 waktu setempat menuju Ankara, Turki.
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pendapat berbeda disampaikan dua petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) perihal rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi seribu warga Gaza ke Indonesia. 

Baca Juga


Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Fahrur Rozi atau yang akrab dipanggil Gus Fahrur menegaskan, pihaknya mendukung rencana Prabowo tersebut. "Kita sangat mendukung dan apresiasi atas upaya penuh Presiden Prabowo Subianto dalam membantu korban kejahatan agresi militer Israel di Gaza," ujar Gus Fahrur kepada Republika, Jumat (11/4/2025). 

Menurut Gus Fahrur, evakuasi warga Gaza tersebut merupakan salah satu upaya yang tulus dan mulia, serta membanggakan warga bangsa Indonesia. Menurut dia, rencana yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya tersebut seharusnya menjadi cambuk bagi negara-negara Arab yang dekat dengan Palestina. 

"Seharusnya itu menjadi semacam cambuk bagi negara Arab terdekat seperti Saudi Arabia, Mesir dan UEA agar bersedia menjadi tempat evakuasi terdekat bagi mereka karena tidak ada kendala bahasa dan budaya sehingga lebih mudah dan cepat," ucap Gus Fahrur. 

"Kalau ke Indonesia mungkin terlalu jauh, kendala perbedaan bahasa dan budaya cukup besar," kata dia. 

Dia mengatakan, PBNU sepakat untuk membantu Palestina sekuat tenaga. Namun, pihaknya juga mendorong agar negara Muslim terdekat peduli dan membukakan pintu untuk warga Gaza yang menjadi korban genosida Israel. "Jangan sampai penduduk Gaza Palestina dievakuasi terlalu jauh sehingga terusir dari negaranya dan sulit kembali lagi," jelas Gus Fahrur.

 

 

Berbeda dengan koleganya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menilai kebijakan Prabowo Subianto untuk merelokasi 1.000 warga Gaza, Palestina ke Indonesia sebagai langkah yang blunder. Gus Ulil menyebut, Prabowo telah melakukan kesalahan fatal jika relokasi warga Gaza itu benar-benar dilakukan.

Dia menjelaskan,relokasi warga Gaza dari tanah kelahirannya ke luar Palestina sama saja dengan upaya mewujudkan mimpi Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mengusir warga Gaza, Palestina.

"Untuk isu ini (relokasi warga Gaza), saya mengatakan Pak Prabowo blunder, menurut saya itu tidak tepat. Jadi ya apa pun kita harus membantu dengan segala daya upaya untuk tetap membantu bangsa Palestina, terutama warga Gaza tetap di Gaza," katanya usai Halal Bihalal di Lantai 3, Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta, pada Kamis (10/4/2025) seperti dilansir dari NU Online.

Menurut Gus Ulil, saat ini perjuangan warga Palestina dalam segi militeristik sudah sangat berat, bahkan terkesan mustahil.  

"Perjuangan bangsa Palestina sekarang ini adalah bagaimana mereka tetap ada di Palestina terutama di Gaza, jangan sampai mereka lari keluar makanya proposal-proposal dari pihak mana pun yang ingin merelokasi warga Gaza keluar Palestina, itu akan sama saja bunuh diri bagi bangsa Palestina," jelasnya.

Terkait misi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Gus Ulil mengungkapkan bahwa Trump merupakan seorang pengusaha properti. Dari latar belakang itu, ia menegaskan bahwa pengosongan Gaza bakal memicu pembangunan tempat penginapan.

"Jadi dia ingin menjadikan Gaza sebagai resort pinggir pantai. Gaza itu pinggir pantai, ingin menjadikan resort pinggir pantai," jelasnya.

Gus Ulil meminta agar seluruh proposal yang bertujuan untuk merelokasi warga Gaza tidak kembali dibahas. "Merelokasi warga Gaza keluar (dari) Gaza itu sama dengan kekalahan bagi Palestina. Itulah yang diinginkan oleh Netanyahu," ujarnya. "Memang misi utama Netanyahu ingin mengosongkan Gaza, kosong dari warga Palestina. Jadi kalau kita ikut merelokasi warga Gaza, ya itu fatal," tambahnya.

 

Baginya, merelokasi warga Gaza ke mana pun itu tidak penting. Gus Ulil mengungkap pesan dari Penasihat Presiden Palestina Dr Mahmoed Al-Habbash yang berkunjung ke PBNU beberapa waktu lalu, bahwa seluruh warga dunia dapat membantu perjuangan Palestina dengan tetap mendorong dan membantu warga Gaza tetap berada di sana.

"Pesan Dr Mahmoed Al-Habbash itu sederhana: bantulah bangsa Palestina tetap tinggal di Gaza dan mereka sekarang butuh bantuan makanan, pakaian. Kamu kirim mi saja, itu sudah membantu karena sudah membantu untuk memperpanjang hidup warga Gaza,"tegas dia.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto melawat ke lima negara di Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania, untuk meminta dukungan mereka terhadap rencana Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza ke Indonesia. 

Prabowo menegaskan Indonesia akan menjalankan rencananya itu manakala mendapatkan “lampu hijau” dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu rakyat Palestina di Gaza.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (9/4/2025) dini hari.

 

 

 

sumber : NU Online
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler