RS Lapangan Indonesia Resmi Akhiri Misinya di Turki

Pengakhiran misi tersebut ditandai dengan penyerahan RS Lapangan Indonesia ke Turki

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Anggota tim Emergency Medical Team (EMT) memberikan penghormatan saat pelepasan bantuan kemanusiaan sebelum keberangkatan ke Turki di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/2/2023). Pemerintah Indonesia kembali melepas bantuan kemanusiaan untuk Pemerintah Turki berupa dukungan tim EMT beranggotakan 122 orang yaitu gabungan dari BNPB, Kemenkes, TNI dan Polri.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Misi Medis Kedaruratan Pemerintah Indonesia yang tergabung dalam Ina-EMT resmi mengakhiri misinya di Hatay, Turki, Senin (27/2/2023).

Pengakhiran misi tersebut ditandai dengan penyerahan Rumah Sakit (RS) Lapangan Indonesia di Kota Hassa, Hatay, dari Dubes Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, sebagai hibah dari pemerintah dan rakyat Indonesia, kepada perwakilan Kementerian Kesehatan Turki, Arif Cetin.

"Pemerintah dan masyarakat Turki di Hatay sangat mengapresiasi kehadiran kita serta hibah ini", kata Dubes Indonesia Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Selasa (28/2/2023).

Pada kesempatan yang sama, Indonesia juga menyerahkan bantuan empat kontainer bahan makanan instan dari Kementerian Pertahanan Indonesia.

Dubes mengatakan hampir seluruh rumah sakit permanen di wilayah terdampak gempa sudah aktif kembali, namun keberadaan rumah sakit lapangan akan membantu mengurangi beban rumah sakit yang ada.

"Khususnya Rumah Sakit Lapangan Indonesia, dalam 10 hari terakhir paling tinggi jumlah pelayanannya dibandingkan dengan rumah sakit lapangan lainnya di Provinsi Hatay", ujar Iqbal.

Ketua Misi Kemanusiaan dari BNPB Bambang SP disebutkan sangat terharu dan bangga melihat sambutan serta kepercayaan luar biasa yang ditunjukkan masyarakat Hatay pada RS Lapangan Indonesia.

Acara penutupan misi dan penandatanganan hibah RS Lapangan Indonesia tersebut juga dihadiri oleh gubernur Yozgat, Ziya Polat, perwakilan kementerian sosial, serta sejumlah warga masyarakat.

RS Lapangan Indonesia ini terdiri dari 18 tenda pelayanan medis milik MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan serta 11 tenda pendukung milik BNPB, Polri, dan TNI.

Sejak beroperasi penuh pada 15 Februari 2023, RS Lapangan Indonesia selalu didatangi pasien melebihi kapasitas normalnya --150 pasien per hari.

Selain misi medis kedaruratan tersebut, ada dua misi kemanusiaan lainnya yang dijalankanpemerintah Indonesia yaitu misi perlindungan WNI di wilayah terdampak serta misi angkutan udara kemanusiaan dengan perpanjangan tugas Hercules C-130 TNI AU.

Pesawat bersama seluruh awaknya masih akan ikut membantu angkutan logistik kemanusiaan ke wilayah terdampak hingga pertengahan Maret 2023.


Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler