Pakar Gizi UEA Berbagi Tips Sehat Jelang Ramadhan

Umat Islam harus mulai bersiap bagaimana caranya agar tetap sehat selama berpuasa.

Pixabay
Ilustrasi Ramadhan. Sejumlah Ahli gizi di Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan umat Islam harus mulai mempraktikkan kebiasaan sehat menjelang Ramadhan.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Sejumlah Ahli gizi di Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan umat Islam harus mulai mempraktikkan kebiasaan sehat menjelang Ramadhan. Langkah ini penting untuk menghindari kenaikan berat badan atau komplikasi kesehatan selama bulan suci.

Ahli diet klinis di Rumah Sakit Burjeel Abu Dhabi, Archana Baju, mengatakan dengan momen Ramadhan yang semakin, umat Islam harus mulai bersiap bagaimana caranya agar tetap sehat selama berpuasa.

“Ramadhan sudah dekat. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk merencanakan Ramadhan yang sehat dan bergizi,” ucap dia dikutip di Al Arabiya, Selasa (28/2/2023).

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah asupan kafein yang harus dikontrol. Minuman berkafein tidak hanya membuat seseorang tetap waspada tetapi juga bertindak sebagai diuretik dan menyebabkan dehidrasi. Selama berpuasa, dehidrasi bisa menjadi perhatian penting, sehingga usahakan untuk mengurangi konsumsi kopi sebelum bulan suci dimulai.

Seiring dengan itu, Umat Islam juga diminta untuk mulai memperbanyak minum, melatih kontrol porsi dan memilih pilihan makanan yang sehat. Persiapan jelang Ramadhan ini dinilai akan membantu tubuh beradaptasi dengan fase puasa intermiten dengan cara yang tepat.

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menurunkan berat badan. Praktik makan sehat dan gaya hidup aktif merupakan hal yang penting. “Fokus pada hidrasi. Selain air putih, jus buah segar, susu dan infused water juga merupakan pilihan yang baik. Masukkan buah dan sayuran yang mengandung air seperti mentimun, zucchini, selada, semangka, persik, apel dan tomat," lanjutnya.

Baju juga mengimbau Muslim untuk memasukkan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, kacang-kacangan, buah-buahan, serta sayuran saat berbuka dan sahur.

Metode memasak yang sehat, seperti dipanggang, oven, atau air-fried, dibanding goreng-gorengan. Gunakan juga produk susu versi rendah lemak atau ringan dalam memasak.

“Masukkan berbagai bumbu dan rempah-rempah yang dapat meningkatkan rasa sekaligus mengurangi minyak, untuk menciptakan versi yang sehat. Sementara itu, alih-alih makanan penutup yang mengandung gula, siapkan alternatif yang sehat seperti tusuk sate buah, parfait granola, puding buah, dan lain-lain," katanya.

Baju menekankan kembali pentingnya Muslim untuk menghindari makanan berminyak, gorengan dan bergula untuk mencegah masalah pencernaan, kembung, mulas dan masalah pencernaan lainnya.

Ahli Diet Klinis Juliot Vinolia, dari Rumah Sakit Medor di Dubai, mengatakan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk menghidupkan kembali sekaligus meremajakan pikiran dan tubuh. Umat Muslim yang berpuasa harus mempertimbangkan memasukkan serat dan makanan kaya gizi ke dalam makanannya di bulan Ramadhan ini.

“Puasa membantu tubuh memulai kembali dan menghapus racun, bahkan pada tingkat sel. Pembuluh darah dan usus dibersihkan dari lemak tidak sehat dan bahan kimia penyebab kanker yang kita kumpulkan saat mengonsumsi makanan olahan super, ”tuturnya.

Puasa dianalogikan sebagai pedang bermata dua. Bila dikombinasikan dengan makanan yang tepat, dapat memotong materi genetik penyebab penyakit. Tubuh menyerap paling banyak pada tingkat usus selama berpuasa.

Vinolia menambahkan, hormon dan enzim unik hanya diproduksi selama rentang puasa yang sehat. Untuk mendapatkan yang terbaik dari enzim ini, seseorang harus memiliki pola makan yang cukup gizi, termasuk lebih banyak makanan segar berbasis tanaman yang dimasak di rumah yang sehat, hemat biaya dan juga ramah iklim.

Menggemakan sentimennya, Ahli Diet Klinis Davie Telan dari Rumah Sakit Rehabilitasi Salma di Abu Dhabi mengatakan seseorang harus memasukkan serat ke dalam makanan mereka. Serat membantu merasa lebih kenyang dan memperpanjang rasa kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama.

“Pastikan makan lengkap yang mencakup buah-buahan, sayuran, makanan bertepung, makanan susu, makanan kaya protein, serta lemak alami. Makanan lengkap akan membantu mengendalikan nafsu makan dan bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ingatlah bahwa kualitas, bukan kuantitas, makanan Anda selama sahur dan berbuka adalah yang terpenting," ucap dia.

Davie Telan mendorong umat Muslim untuk memasukkan buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan ke dalam makanan mereka selama bulan suci, untuk memastikan asupan vitamin dan mineral yang diperlukan. 

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler