Graham Potter Kian Tersudut, Arteta Enggan Menyulut

Nyaris 45 ribu orang menandatangani petisi agar Potter dipecat.

EPA-EFE/Peter Powell
Manajer Chelsea Graham Potter bereaksi pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool FC dan Chelsea FC di Liverpool, Inggris, Sabtu (21/1/2023).
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal, Mikel Arteta memberikan dukungan moril untuk juru taktik Chelsea FC, Graham Potter. Arteta merespon situasi saat ini.

Baca Juga


Potter dalam tekanan hebat. Itu karena ia belum bisa mengembalikan the Blues ke jalur semestinya. Kai Havertz dan rekan-rekan terus mendapat hasil negatif.

Teranyar, Chelsea takkluk 0-2 di kandang Tottenham Hotspur. Itu kekalahan ke-10 yang dialami awak London Biru dalam 17 pertandingan terakhir. Penggemar mulai menunjukkan ketidakpuasan.

Nyaris 45 ribu orang menandatangani petisi agar Potter dipecat. Para petinggi the Blues tidak terlalu memperhatikan hal itu. Todd Boehly dan jajarannya belum berencana memutus kontrak eks pelatih Brighton and Hove Albion dalam waktu dekat.

Potter sendiri enggan mengibarkan bendera putih. Ia merasa apa yang terjadi bagian dari proses. Ia datang ke klub yang sedang melakukan perubahan besar-besaran.

Hasilnya bakal terasa dalam waktu yang lebih lama. Potter mencontohkan situasi di Liverpool dan Arsenal beberapa tahun lalu. Tepatnya ketika Juergen Klopp serta Mikel Arteta mulai menanamkan ide-ide mereka.

Awalnya tidak berjalan mulus. Seruan bernada pemecatan juga terdengar. Tapi lihat hasilnya saat ini.

Meski tengah mengalami penurunan, Klopp sudah memberikan semua trofi untuk the Reds. Sementara Artera mulai menikmati hasil dari sebuah kesabaran. The Gunners berpeluang besar menjuarai Liga Primer musim ini.

Fakta demikian, tidak serta merta dipahami semua penggemar Chelsea. Tetap saja, mereka mengharapkan perubahan dengan cepat. Itulah mengapa Potter mulai tertekan.

Arteta diminta mengomentari situasi ini. Ia menegaskan, terlepas dari persaingan di lapangan, mereka adalah kolega. Ia mengetahui tekanan dan ketidakpastian dalam industri sepak bola modern.

"Pada akhirnya, bola harus masuk ke gawang, dan ada banyak faktor yang dapat mencegahnya, yang berada di luar kendali anda. Jadi saya sepenuhnya berempati pada anda, dan anda tentu tahu bagaimana melewati momen ini," ujar Arteta, dikutip dari Mirror, Rabu (1/3/2023).

Potter dan keluarga, bahkan sempat mendapat ancaman pembunuhan. Menurut Artera orang-orang terdekat tidak layak mendapat perlakuan seperti ini. Pria Spanyol tersebut sedang mempersiapkan timnya menghadapi Everton.

Arsenal jumpa the Toffees dalam lanjutan Liga Primer musim 2022/23. Duel berkelas itu berlangsung di Emirates Stadium, London, Kamis (2/3/2023) dini hari WIB.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler