Restoran Ramah Muslim di New York Makin Banyak, Bukti Makanan Halal Kian Digemari

Pasar makanan dan minuman halal AS bernilai Rp 270 triliun pada 2020.

www.freepik.com
Restoran halal (ilustrasi). Saat ini, restoran ramah Muslim di New York, AS, semakin banyak.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antrean terlihat mengular di luar Mr Chang, yaitu restoran Cina halal baru dari Amani Hospitality Group, yang menyajikan ayam kung pao dan domba Chili di Astoria. Ini adalah satu-satunya bebek Beijing halal di New York, Amerika Serikat (AS) yang dijalankan oleh anak-anak imigran Muslim.

Baca Juga


"Saya belum pernah makan bebek sebelumnya," ujar seorang wanita kepada teman-temannya, merujuk pada bebek Beijing (alias bebek Peking) yang sedang naik daun di Muslim Tiktok dan Instagram.

Bebek ini disajikan dengan pelengkap yang biasa digunakan yakni moo shu wrappers, irisan mentimun, daun bawang, serta saus plum. Chang mewakili generasi baru restoran halal yang bermunculan di seluruh kota di AS. Makanan halal lainnya adalah birria taco di Birria LES di Lower East Side, Spaghetti dan bakso di Fatta Mano di Bay Ridge, ayam dan wafel di Namkeen di Williamsburg, serta Bulgogi di Syko di Park Slope. Ada juga restoran yang bukan milik Muslim yang menggunakan daging halal di antaranya Hot Peppers versi halal dari jaringan restoran Meksiko; Burmese Bites di Elmhurst; dan Dave's Hot Chicken di berbagai tempat di seluruh negeri yang menyediakan hidangan halal dalam daftar menunya.

Persiapan halal telah dimulai sebelum daging masuk ke restoran. Mulai dari cara penyembelihan, pembesaran hewa, hingga pemberian makanan. Banyaknya restoran halal ini menunjukkan perubahan dalam cara restoran mendapatkan daging halal.

Menurut Grand View Research, pasar makanan dan minuman halal AS bernilai 17,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 270 triliun pada 2020. Beberapa penelitian mencatat, meningkatnya permintaan konsumen berasal dari pertumbuhan keluarga imigran Muslim dan non-Muslim yang tertarik pada konsumerisme yang beretika dan sehat.

Amani Group adalah salah satu contoh pertumbuhan restoran halal yang paling produktif di New York, yang dimulai dengan Nur Thai di Rego Park pada 2015. Berikutnya adalah Aroma, sebuah restoran India modern, dan Sugar N Coal, sebuah restoran pencuci mulut dan shisha yang dibuka di Rego Park pada 2017.

Lulu Asian Cuisine dibuka di Ozone Park pada 2019 dengan ramen dan sandwich ayam goreng Korea, diikuti oleh Gully di Astoria, tempat makan khas India yang menjual ayam tikka masala mac and cheese. Lalu pada 2021, Birria Mania dibuka di Bay Ridge, diikuti oleh Mr Nur Thai yang lebih mewah baru saja dibuka di Astoria pada awal tahun ini.

Para pendiri Amani yakni Razib Hasan dari Ozone Park, Queens; dan Jashim Ullah, yang lahir dan dibesarkan di Parkchester, Bronx. Mereka berdua pernah bekerja di berbagai pekerjaan di restoran, mulai dari pengantar makanan hingga pelayan.

Dari semua hidangan yang mereka cicipi selama hidup, mereka menggemari menu halal berupa makanan laut dan sayuran, serta makanan Thailand.

"Cita rasa yang khas. Tingkat rempah-rempahnya, manis, asam, asin,” kata Ullah seperti dilansir Eater New York, Kamis (2/3/2023).

Seperti halnya restoran halal lainnya, mereka menghadapi tantangan dalam mendapatkan bahan baku. Pada 2018, Hal & Al (distributor grosir dan pengolah) memasuki pasar dengan gebrakan. Hal & Al telah memainkan peran penting dalam mengatasi banyak kendala yang dihadapi calon pemilik restoran halal. Berkat Hal & Al, Amani Group dapat melanjutkan bisnisnya.

Visi Amani tentang masa depan adalah semakin banyak anak yang bisa menyantap hidangan lezat dan halal. Kini Amani berada di tengah-tengah banyak restoran baru yang memiliki cita-cita yang sama untuk menyajikan hidangan halal di New York.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler