Setelah Tesla, Ini Deretan Inovasi Baru Elon Musk

Master Plan ketiga Tesla diprediksi akan menghadirkan sejumlah inovasi.

EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Elon Musk mengungkapkan bahwa energi berkelanjutan akan menjadi tema besar dalam Master Plan ketiga untuk Tesla. Master Plan ketiga ini diprediksi akan mendorong sejumlah inovasi, mulai dari Robotaxi hingga mobil listrik dengan harga terjangkau.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Elon Musk mengungkapkan bahwa energi berkelanjutan akan menjadi tema besar dalam Master Plan ketiga untuk Tesla. Master Plan ketiga ini diprediksi akan mendorong sejumlah inovasi, mulai dari Robotaxi hingga mobil listrik dengan harga terjangkau.

Baca Juga


"Master Plan 3, jalan menuju masa depan energi berkelanjutan untuk Bumi dipresentasikan pada 1 Maret. Masa depan itu cerah," ujar Musk melalui akun Twitter pribadinya, seperti dilansir The Verge.

Bila berkaca pada sejumlah pengumuman spesifik yang telah diberikan sebelumnya, Master Plan ketiga Tesla diprediksi akan menghadirkan sejumlah inovasi. Berikut ini adalah empat inovasi di antaranya.

 

Tenaga Surya

Referensi 'masa depan cerah' dan cuitan terbaru akun Twitter Tesla mengenai 'ekosistem Tesla' tampaknya mengindikasikan bahwa tenaga surya akan menjadi salah satu fokus dalam Master Plan ketiga mereka. Melalui Twitter, Tesla sempat mengunggah sebuah animasi mengenai atap bertenaga surya alias solar roof yang bisa dipasang di atap rumah pemilik mobil Tesla. Solar roof tersebut berperan dalam menghasilkan energi untuk mengisi daya mobil Tesla.

Tenaga surya sebenarnya sudah dimasukkan ke dalam Master Plan kedua Tesla yang dikenal sebagai Part Deux. Namun, instalasi solar roof berjalan cukup lambat. Bukan tidak mungkin bila proyek ini akan kembali digaungkan dalam Master Plan ketiga. Terlebih, tenaga surya telah menjadi salah satu unggulan Musk untuk mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan.

 

Robotaxi

Musk sempat mengungkapkan bahwa Tesla telah membuat banyak kemajuan dalam pengembangan taksi tanpa sopir ini. Musk juga memprediksi robotaxi bisa diproduksi secara massal pada 2024.

Akan tetapi, rencana tersebut tampaknya menghadapi sejumlah kendala. Alasannya, Musk sempat memprediksi bahwa jutaan robotaxi dari Tesla akan beroperasi di jalanan pada 2020. Robotaxi ini disebut dapat berkeliling dan mencari penumpang sendiri sehingga memungkinkan pemiliknya untuk mendapatkan pemasukan pasif.

Setelah tiga tahun berlalu, robotaxi berhasil dihadirkan di tengah masyarakat. Namun, yang menjadi produsennya adalah Waymo dan Cruise, bukan Tesla. Yang kini sudah dimiliki Tesla adalah sistem asistensi pengemudi Level 2 yang dilabeli dengan keliru sebagai Full Self Driving (FSD) oleh Tesla.

 

Platform Gen 3

Menurut Musk, produksi platform Gen 3 Tesla hanya membutuhkan setengah dari biaya untuk produksi platform Model 3 dan Model Y. Selain itu, platform Gen 3 juga disebut akan berukuran lebih kecil dibandingkan kendaraan Model 3 dan Model Y.

Kehadiran platform Gen 3 juga disertai dengan desain yang lebih efisien untuk proses produksi. Di masa depan, Musk menilai Tesla mungkin akan memiliki mobil listrik dengan kisaran harga 25.000 dolar AS atau sekitar Rp 383 juta.

 

Cybertruck dan Roadster

Pameran terbaru mengungkapkan adanya sejumlah perubahan besar pada Cybertruck dari Tesla. Di saat yang sama, Tesla juga sedang berada dalam tekanan besar untuk segera memproduksi Cybertruck, mengingat Tesla kini sudah tertinggal dengan kompetitor lain seperti Rivian, Ford, dan GMC dalam hal produksi mobil pickup listrik.

Roadster generasi terbaru dari Tesla juga diprediksi akan menjadi kandidat untuk dibahas dalam presentasi Master Plan ketiga Tesla. Musk pertama kali menyinggung soal Roadster seharga 200.000 dolar AS atau sekitar Rp 3 miliar ini pada November 2017. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler