Gorengan Selalu Jadi Primadona untuk Menu Berbuka Puasa, Apa Lagi Selain Bakwan?
Usahakan agar menu gorengan menjadi lebih sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa tinggal menghitung hari. Biasanya, orang akan menyiapkan berbagai makanan untuk sahur dan juga berbuka, apalagi di awal puasa.
Menu apa sih kira-kira yang selalu jadi idaman orang saat berbuka puasa? Chef Eki Kramadibrata mengatakan fried food atau sesuatu yang digoreng masih dominan saat Ramadhan nanti.
Buat anak-anak, kaki naga bisa menjadi alternatif. Ini adalah dumpling ayam atau ayam yang dihancurkan kemudian diisi dengan pati. Lalu, naikkan nilai gizinya dengan sayur, yaitu bayam. Setelah itu, baru digoreng.
"Itu bikin yang buka puasa semangat, kalau yang buka puasa itu ingin kena yang garing supaya air liurnya kepancing buat keluar. Jadi dia nafsu makan untuk makan yang berikutnya," ujar chef Eki kepada Republika.co.id, saat ditemui di Mojokerto, Jawa Timur, belum lama ini.
Selain kaki naga, contoh gorengan yang cocok dikonsumsi saat berbuka adalah risol isi ragout ayam atau sayur. Bisa pula risol mayones yang dipadukan dengan potongan telur rebus.
"Kalau bakwan sudah terlalu mainstream," ujarnya.
Gorengan lainnya yang bisa jadi pilihan adalah tahu goreng. Protein nabati satu ini masih menjadi menu yang tidak ketinggalan saat berbuka puasa.
"Tofu supaya menaikkan garingnya, biasanya dilapisi dengan tepung. Diisi sayur, mirip gehu," kata chef Eki.
Chef Eki menyebut, menu-menu tersebut sangat mudah dibuat dengan bahan seadanya di kulkas. Cukup sediakan wortel dan kubis/kol di rumah.
"Tidak usah ekstra belanja yang spesifik untuk bikin gehu. Punya tofu, wortel, tauge biar lebih garing lagi, sudah sesimpel itu saja," paparnya.
Gehu adalah camilan khas Sunda yang terbuat dari tahu yang diisi dengan tauge dan kadang dicampur racikan bumbu pedas. Tahunya kemudian digoreng dengan pelapis yang terbuat dari adonan tepung terigu, tepung beras, dan tepung kanji.
Agar Gorengan Lebih Sehat
Agar lebih sehat, banyak masyarakat menggunakan air fryer dalam membuat gorengan. Namun, menurut chef Eki, hal itu justru bisa menurunkan rasa gorengan itu sendiri.
"Minyak itu rasa, jadi mungkin kalau saya pribadi melihat fenomena sekarang banyak air fryer, bakwan pakai air fryer, cita rasanya turun karena minyak adalah rasa," ujarnya.
Nah untuk menyiasatinya, chef Eki menyarankan untuk menggunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak kanola, peanut oil, grape speed oil. Menurutnya, di luar negeri, penggunaan minyak tersebut untuk gorengan sudah biasa.
"Namun, di Indonesia masih belum terbiasa karena terbentur harga yang mahal," ujarnya.
Cara lainnya agar makan gorengan bisa lebih sehat adalah dengan menyeimbangkan asupannya dengan sayuran atau makan juga makanan lain. Coba hidangkan dengan sayuran yang hanya ditumis, seperti capcay atau lainnya.
"Tetap diseimbangkan ya, harus seimbang, harus ada karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan lemak. Misalnya ada ayam satu potong, gorengan, sayur," ujarnya.