KSAU: Baru Indonesia yang Miliki Pesawat Super Hercules di Asia Tenggara

Pesawat Hercules terbaru lebih efisien dan terbang lebih jauh.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Pesawat C-130J Super Hercules yang didatangkan TNI Angkatan Udara mengikuti tradisi water salute saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023). Indonesia akan kedatangan lima pesawat C-130J Super Hercules secara bertahap. Kedatangan pesawat itu merupakan kerja sama antara Indonesia dan AS.
Rep: Flori Sidebang Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, Pesawat C-130 J Super Hercules A-1339 dan C-130H A-1315 merupakan kebanggaan untuk TNI AU dan Indonesia. Sebab, ia menyebut, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki pesawat Super Hercules ini.

Baca Juga


"Di regional ini hanya baru Indonesia, di Asia Tenggara baru Indonesia (yang miliki pesawat Super Hercules)," kata Fadjar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).

Fadjar mengungkapkan, pesawat C-130 J Super Hercules A-1339 memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya, yakni mesin yang lebih efisien. "Kelebihannya, ya mesinnya itu baru, lebih efisien, terbang lebih tinggi, lebih jauh, lebih irit, kalau kapasitas sama. Lalu, juga dia lebih efisien krunya, krunya hanya bertiga. (Dahulu) delapan orang, sekarang jadi tiga. Semuanya sudah computerize (komputerisasi)," ujar Fadjar.

Kemudian, lanjut dia, Pesawat Hercules C-130H A-1315 merupakan pencapaian dalam pemeliharaan. Fadjar mengungkapkan, pihaknya baru saja mengganti struktur center wing box pesawat itu. "Jadi kalau sayap, di sininya ini yang paling critical. Ini kekuatan pesawat ada di sini, karena menyambung body dengan wing," jelas dia.

Dia mengatakan, Indonesia memesan total ada lima pesawat dengan jenis serupa dari Amerika Serikat. Menurut Fadjar, tiga pesawat baru lainnya akan tiba di Indonesia secara bertahap dan seluruhnya akan ditempatkan di Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Fadjar menjelaskan, pesawat Hercules memiliki peran yang sangat penting dalam beberapa operasi. Baik operasi militer maupun operasi selain perang, seperti bencana alam. "Apapun juga kita selalu mengandalkan (pesawat) Hercules," ujar dia.

Selain itu, Fadjar menambahkan, Indonesia adalah negara yang sudah menggunakan pesawat Hercules sejak tahun 1960-an. Bahkan, kata dia, dua bulan lalu, TNI AU baru saja memensiunkan satu pesawat Hercules yang usianya hampir 60 tahun. "Kita pakai 60 tahun, luar biasa kan umurnya," tutur Fadjar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara penyerahan pesawat C-130 J Super Hercules A-1339 di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023) pagi. Pesawat angkut berat Super Hercules C-130 J itu merupakan buatan Lockheed Martin Aerospace, Georgia, Amerika Serikat.

Presiden Jokowi yang didampingi Menhan Prabowo dan juga Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tampak terlebih dahulu meninjau pesawat Super Hercules tersebut. Jokowi sempat berada di ruang kemudi pesawat selama beberapa menit.

Setelah itu, Presiden pun menyaksikan acara penyerahan replika kunci secara simbolis oleh Menhan Prabowo Subianto kepada Panglima TNI Yudo Margono. Kemudian Jokowi juga tampak melakukan prosesi memecahkan kendi berisi air dan bunga.

"Hercules yang kita terima pada pagi hari ini pesawat yang sangat canggih. Tadi saya sudah masuk lebih jelas, bisa mengangkut pasukan yang pakai baik dengan parasut artinya penerjun itu bisa mengangkut 98, tapi kalau hanya pasukan dan penerjun bisa 128 pasukan,\" kata Jokowi.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler