Yang Dinilai Cocok Jadi Pasangan Ganjar di Pilpres Menurut Survei

Survei PWS dilakukan 3-10 Maret 2023 di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Dok. MOPJ
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyerahkan 1.043 sertifikat tanah kepada warga dari total 1.160 penerima di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora. Hal itu dilakukan presiden di sela kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Wahyu Suryana, Nawir Arsyad Akbar

Baca Juga


Political Weather Stations (PWS) merilis survei simulasi capres dan cawapres yang difavoritkan publik. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo paling banyak dipilih dan berpotensi membuat pilpres satu putaran saja.

Peneliti PWS, Sharazani mengatakan, Prabowo-Ganjar malah jauh lebih difavoritkan publik daripada pasangan Ganjar-Erick Thohir yang akhir-akhir banyak dibicarakan di media. Survei PWS dilakukan 3-10 Maret 2023 di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Dalam survei ini PWS membuat beberapa simulasi capres-cawapres. Pertama, dibuat simulasi siapakah cawapres yang dinilai cocok mendampingi tiga capres (Prabowo, Ganjar dan Anies). PWS membuat simulasi bila capres diikuti tiga pasangan itu.

PWS mengajukan nama tokoh kepada responden dan menanyakan siapakah yang paling cocok dampingi Prabowo Subianto dan 24,5 persen menyebut nama Ganjar Pranowo. Setelah itu, baru ada Ridwan Kamil, Sandi Uno, Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan politisi senior PDIP, Puan Maharani hanya disebut oleh kurang dua responden. Pertanyaan yang sama diajukan ke responden siapakah sosok yang paling cocok menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

"Sebanyak 21,5 persen responden menyebut nama Ridwan Kamil, disusul Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Sedangkan, tokoh yang dinilai pantas jadi cawapres pendamping Anies Baswedan, 19,9 persen responden menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat AHY," kata Sharazani, Selasa (14/3/2023).  

Kemudian, PWS turut membuat simulasi pemilihan presiden diikuti empat pasangan, yakni Prabowo-Ganjar, Anies-AHY, Airlangga-Erick Thohir. Bagian terbesar publik atau 46,2 persen menjatuhkan pilihan kepada Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.

Anies-AHY dipilih 29,8 persen responden, sedangkan pasangan KIB Airlangga-Erick Thohir hanya didukung 19,5 persen responden. PWS membuat simulasi jika pilpres diikuti empat pasangan untuk mengantisipasi PDIP mengusung Ganjar-Puan Maharani.

"Bila pilpres hanya diikuti oleh dua pasangan (simulasi head to head) pasangan Prabowo-Ganjar ternyata tetap paling favorit di mata publik," ujar Sharazani.

Kemudian, PWS meminta responden untuk memilih dua pasangan capres-cawapres yang akhir-akhir ini sering muncul di media, yakni Prabowo-Ganjar dan Ganjar-Erick. Sebanyak 49,5 persen menjatuhkan pilihan pada Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.

Lalu, 41.8 persen responden memilih pasangan Ganjar-Erick. Artinya, sekalipun Ganjar dinilai layak jadi capres, selalu masuk tiga besar survei, publik turut memandang kalau Ganjar saat ini lebih tepat menjadi cawapres terlebih dulu.

"Publik memandang Ganjar saat ini lebih tepat jadi cawapres mendampingi Prabowo. Prabowo-Ganjar dinilai publik merupakan pasangan yang paling cocok memimpin Indonesia periode 2024-2029 karena memenuhi beberapa kriteria," kata Sharazani.

Pertama, Prabowo-Ganjar representasi tokoh tua-muda. Kedua, Prabowo-Ganjar jadi representasi militer-sipil. Ketiga, Prabowo-Ganjar mewakili dua partai terbesar, sehingga menjanjikan stabilitas politik untuk Indonesia lima tahun mendatang.

"Keempat, Prabowo dan Ganjar merupakan dua tokoh yang dekat dengan Presiden Jokowi, sehingga diharapkan dapat melanjutkan program-program besar Jokowi yang belum tuntas," ujar Sharazani. 

 


Terkait wacana pasangan Prabowo-Ganjar, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa setiap partai politik memiliki rencana dan strateginya masing-masing terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang disebut akan mengusung kadernya sebagai calon presiden (capres).

"Ya saya pikir kan semua memang memiliki planning masing-masing. Kalau PDIP punya planning demikian, ya Gerindra juga punya planning sesuai mekanisme yang ada," ujar Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Partai Gerindra sendiri sudah memutuskan untuk mendorong Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2024. Hal tersebut sudah menjadi kesepakatan dari rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra pada Agustus 2022.

"Bahwa hasil Rapimnas Partai Gerindra menjadi patokan kita itu calon presiden dari Partai Gerindra itu kan Pak Prabowo dan selama itu hasil rapimnas, enggak ada perubahan," ujar Dasco.

Partai Gerindra sendiri sudah menjalin kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Keputusan terkait pasangan capres-cawapres ada di tangan Prabowo dan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB.

"Politik saat ini kita di Gerindra sedang semangat-semangatnya dan amanat rapimnas Pak Prabowo calon presiden," ujar Wakil Ketua DPR itu.

PDIP lewat Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, sudah menanggapi terbukanya Partai Gerindra untuk memasangkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hasto menegaskan, PDIP akan mengusung kadernya sebagai capres.

"Penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," ujar Hasto lewat keterangannya, Senin (13/3/2023).

Sedangkan untuk membahas soal calon wakil presiden (cawapres), itu dapat berasal sesuai dengan konfigurasi dan kerja sama antarpartai politik. Artinya, harus disepakati bersama oleh partai politik yang tergabung dalam koalisi.

"Harus disepakati bersama-sama oleh partai politik yang membangun kerjasama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," ujar Hasto.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian khusus terhadap pertanian. Sehingga kunjungan kerja Jokowi, yang ditemani oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak perlu diinterpretasikan macam-macam.

"Pak Jokowi punya perhatian betul bagaimana kita bisa mengatasi persioalan krisis pangan. Kemudian juga punya perhatian betul untuk mewujudkan kesejahteraan petani, jadi jangan diinterpretasikan macem-macem," ujar Djarot di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Jelasnya, yang dapat mencalonkan capres dan calon wakil presiden adalah partai politik atau gabungan partai politik. Sedangkan di PDIP, hal tersebut merupakan kewenangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

"Sekali lagi, yang mempunyai kewenangan untuk mengusulkan presiden atau wakil presiden itu adalah partai politik atau gabungan partai politik, itu di konstitusi," ujar Djarot.

 

Relawan Ganjar Mania - (Republika/berbagai sumber)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler