RB Leipzig Rasakan Malam yang Brutal dan Pahit di Markas City
RB Leipzig terkejut dengan pola pressing Man City yang berbeda dari pertemuan pertama
REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- RB Leipzig tersingkir dari Liga Champions musim ini dengan cara mengenaskan. Wakil Jerman itu tak bisa melewati adangan Manchester City di babak 16 besar.
Tiga pekan lalu, duel di Red Bull Arena, berkesudahan imbang 1-1. Teranyar, skuad polesan Marco Rose kalah 0-7 dari City, pada leg kedua di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (15/3/2023) dini hari WIB.
Rose mengakui pasukannya tampil sangat buruk. Lini belakang elite Bundesliga ini gagal bertahan dengan baik. Alhasil, sepanjang 90 menit mereka jadi bulan-bulanan serangan tuan rumah.
"Mereka mengubah beberapa hal dalam melakukan tekanan, dibandingkan dengan babak kedua di Leipzig. Ini sesuatu yang tidak kami duga," kata juru taktik 46 tahun itu, dikutip dari laman UEFA.
Menurut Rose, City sangat pantas meraih kemenangan ini. Kubu tamu bukan hanya buruk dalam hal bertahan. Die Roten Bullen juga gagal merancang serangan balik.
Bomber the Citizens, Erling Haaland menjadi momok bagi lini belakang Leipzig. Haaland mencetak lima gol. Rose sudah mengetahui kualitas mantan anak asuhnya itu. Mereka pernah bekerja sama di Borussia Dortmund.
"Ketika Erling berada dekat dengan gawang, dia ingin mencetak gol. Malam ini, bahkan lima gol (ia ciptakan)," ujar sosok yang juga pernah membesut Red Bull Salzburg itu.
Bek Leipzig, Benjamin Henrichs turut berkomentar. Ia mengaku mendapatkan pengalaman baru. Sebelumnya, ia tidak pernah mengalami kekalahan sebesar ini.
"Ini malam yang brutal dan pahit bagi kami. Secara fisik Haaland sangat kuat. Sangat sulit bertahan melawan dia," ujar Henrichs.
Gelandang kubu tamu, Emil Forsberg mengakui City tampil fantastis. Menurutnya, sepanjang laga, mereka sama sekali tidak memiliki peluang.