DKM Masjid UI: Tidak Ada Niat Kami Membuat Masjid Jadi Sepi

DKM menampik isu adanya intervensi yang membuat kajian keislaman berkurang.

Republika.co.id/Alkhaledi Kurnialam
Suasana Masjid Ukhuwah Islamiyah atau Masjid UI di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (14/3/2023). Suasana Masjid UI sepi dari kajian mahasiswa dan sedikit yang menunaikan sholat wajib. DKM Masjid UI: Tidak Ada Niat Kami Membuat Masjid Jadi Sepi
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Pelaksana Masjid Ukhuwah Islamiyah atau Masjid UI KH Achmad Solechan mengatakan tidak ada niat atau upaya pihaknya untuk membuat masjid menjadi sepi. Pernyataan ini sebagai respons isu yang menyebut masjid UI saat ini sepi kajian keislaman mahasiswa.

"Kalau kami ini pengurus, kami nggak ada upaya menyepikan masjid, tidak ada niatan, yang ada adalah semangat pengurus memakmurkan masjid. Dengan ikhtiar program, dengan ikhtiar kegiatan, ikhtiar rangkaian yang mampu menumbuhkan pertumbuhan spritualitas, meningkatkan bagaimana kesalehan kita baik spiritual maupun sosial dalam menjalani kehidupan civitas akademika di UI," kata Kiai Achmad kepada Republika.co.id, Rabu (15/3/2023).

Menurutnya, kegiatan atau program keislaman di masjid UI justru dinilainya ada banyak dan terprogram dengan baik. Berbagai kegiatan biasa digelar di masjid, baik harian, mingguan hingga acara rutin bulanan.

Dirinya kemudian menampik isu adanya intervensi yang membuat kajian keislaman mahasiswa di masjid UI saat ini cenderung berkurang. Pengurus masjid UI disebutnya selalu memfasilitasi kegiatan keislaman mahasiswa yang ingin dilakukan di masjid.

"Sederhana, masjid ini bukan rumah kami. Masjid ini baitullah (rumah Allah), kalau memang merasa bagian dari baitullah, kalau ada orang yang menyingkir dari baitullah kita-kira yang salah masjidnya atau orang yang menjauh dari baitullah?" katanya.

Selama ini, katanya, tidak ada pelarangan dari pengurus masjid untuk para mahasiswa berkegiatan, terutama jika untuk kajian keislaman. Ia menyebut, selama kajian yang dilakukan menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, maka pengurus akan mendukungnya.

"Sehingga kalau hari ini misalnya, masjid menguatkan ubudiah, intelektual, spiritualitas, ya memang itu yang kita tahu mengelola masjid. Bukan membawa masjid dengan isu-isu politik, bukan dengan isu seperti itulah, kita memang membawanya ke dalam konteks kerahmatan lil alamin," ujarnya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler