Risiko Diabetes Meningkat Ketika Tubuh Kekurangan Vitamin dan Mineral Ini
Defisiensi vitamin dan mineral juga bisa turut meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Defisiensi vitamin atau mineral tertentu bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Apa saja vitamin dan mineral tersebut?
Lebih dari 95 persen kasus diabetes di dunia adalah diabetes tipe 2. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin secara efektif. Insulin merupakan hormon yang diperlukan untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Diabetes tipe 2 alias penyakit kencing manis umumnya berkaitan dengan masalah kelebihan berat badan dan pola hidup yang tidak aktif. Selain itu, beberapa studi juga menemukan bahwa defisiensi empat macam vitamin dan mineral bisa turut meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Vitamin D
Studi dalam Journal of Endocrine, Metabolic, and Immune Disorders mengungkapkan bahwa salah satu dari defisiensi yang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 adalah defisiensi vitamin D. Tak hanya menjadi faktor risiko diabetes tipe 2, defisiensi vitamin D juga turut memengaruhi peningkatan risiko komplikasi diabetes, khususnya komplikasi kardiovaskular.
"Kadar vitamin D yang rendah terbukti secara konsisten berkaitan dengan resistensi insulin dan risiko tinggi untuk mengalami diabetes tipe 2," jelas studi tersebut, seperti dikutip dari laman Express, Kamis (16/3/2023).
Studi berbeda dalam European Journal of Endocrinology menemukan bahwa suplementasi vitamin D selama enam bulan bisa memperbaiki sensitivitas dan produksi insulin. Sedangkan studi lain dalam Current Diabetes Reports menemukan bahwa suplementasi vitamin D dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Vitamin D bisa didapatkan dari beragam jenis makanan. Asupan vitamin D ini nantinya akan diaktifkan oleh paparan sinar matahari. Meski sumber vitamin D tersedia luas, diperkirakan ada 1 miliar orang yang hidup dengan defisiensi vitamin D di dunia.
Magnesium
National Centre for Complementary and Integrative Health mengungkapkan bahwa magnesium juga bisa memainkan peran penting. Menurut badan kesehatan tersebut, defisiensi magnesium bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes.
Magnesium adalah jenis mineral yang bisa ditemukan pada beragam jenis makanan. Sebagian di antaranya adalah sereal bran, biji-bijian tertentu, kacang-kacangan, dan bayam.
Defisiensi magnesium jarang terjadi pada orang yang sehat. Akan tetapi, kelompok lansia dan orang-orang yang sedikit makan bisa berisiko terhadap defisiensi magnesium.
Seng dan Kromium
Dua mineral lain yang dinilai dapat memengaruhi risiko diabetes tipe 2 adalah seng dan kromium. Beberapa studi menunjukkan bahwa defisiensi seng dan kromium turut memainkan peran dalam kejadian diabetes. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk lebih memperjelas peran seng dan kromium pada diabetes.
Kiat Mencegah dan Mengelola Diabetes Tipe 2
Menjaga berat badan yang sehat, aktif bergerak, dan menerapkan pola makan yang sehat dapat membantu mencegah terjadinya diabetes tipe 2. Upaya serupa juga bisa membantu pengidap diabetes untuk mengelola kadar gula darah mereka.
Terkait asupan makanan, salah satu yang sangat direkomendasikan adalah makanan tinggi serat. Selain bisa membantu penurunan berat badan, asupan serat juga bisa mencegah terjadinya lonjakan kadar gula darah, memelihara kesehatan usus, serta menurunkan kadar kolesterol darah.
Bagi pengidap diabetes, efek ini turut bermanfaat dalam menurunkan risiko terjadinya komplikasi kardiovaskular. Meningkatkan asupan serat bisa membantu menurunkan risiko penyakit metabolik kardio dan kanker kolorektal, menurut Diabetes Society.
Diabetes Society menyebut makanan tinggi serat umumnya memberikan rasa kenyang yang lebih baik dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Kedua kriteria ini bisa membantu orang yang sehat dan penyandang diabetes dalam mengontrol nafsu makan dan menjaga kestabilan kadar gula darah.