Tiba-Tiba Sering Buang Air Kecil, 7 Masalah Kesehatan Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Ada sejumlah hal yang bisa memicu buang air kecil lebih sering dibandingkan biasanya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin pernah mengalami buang air kecil terus-menerus dan menganggap itu tidak seperti biasanya. Menurut para ahli, ada sejumlah hal yang bisa memicu buang air kecil menjadi lebih sering dibandingkan waktu normal.
Berdasarkan keterangan dari Cleveland Clinic di Amerika Serikat, seseorang normalnya buang air kecil antara empat hingga 10 kali sehari, dan rata-rata sebanyak tujuh kali sehari. Jika lebih dari itu, agaknya perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mencermati penyebabnya.
Berikut tujuh hal yang bisa menyebabkan seseorang buang air kecil terus-menerus, dikutip dari laman Best Life, Jumat (17/3/2023):
1. Kandung kemih terlalu aktif
Kandung kemih overaktif (OAB) adalah kondisi yang menyebabkan otot kandung kemih berkontraksi tanpa sadar, bahkan ketika hampir kosong. Orang dengan kandung kemih yang terlalu aktif akan merasakan dorongan yang kuat dan tiba-tiba untuk ke toilet.
"Jika tidak ditangani, hal itu dapat menyebabkan inkontinensia urine," ujar ahli urologi dan dan ahli bedah kanker prostat David Samadi. Istilah itu merujuk pada kondisi hilangnya kontrol kandung kemih, sehingga urine bisa sedikit keluar saat bersin, batuk, atau tertawa, hingga sepenuhnya tidak dapat ditahan.
2. Sesuatu menekan kandung kemih
Struktur abnormal dalam tubuh akibat kondisi patologis dapat menyebabkan seringnya buang air kecil, seperti tumor kanker atau jinak (nonkanker) di dalam atau di dekat kandung kemih, massa panggul, dan batu kandung kemih. Memiliki prostat yang membesar, juga dikenal sebagai hiperplasia prostat jinak (BPH) juga bisa memicu sering buang air kecil pada pria.
Kasus itu kebanyakan terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. "Prostat yang tumbuh lebih besar dapat menyumbat aliran urine san mengiritasi kandung kemih. Sedikit urine pun dapat menyebabkan kandung kemih berkontraksi sehingga memicu keinginan untuk buang air kecil," ujar Samadi.
3. Perubahan perilaku
Perubahan perilaku bisa memicu buang air kecil terus-menerus, misalnya asupan cairan yang berlebihan. Begitu juga menyantap makanan dan minuman tertentu yang memiliki efek diuretik atau meningkatkan keinginan untuk buang air kecil, seperti alkohol, kafein, dan pemanis buatan
Hal itu disampaikan oleh ahli urologi Martina Ambardjieva, yang juga merupakan pakar medis internal untuk bedbible.com. "Banyak pula obat yang dirancang untuk membersihkan tubuh dari cairan ekstra. Sebagai akibat langsungnya, pasien akan buang air kecil lebih sering," ujarnya.
4. Terjadi peradangan
Peradangan juga dapat memicu lebih sering buang air kecil, seperti pada kasus infeksi saluran kemih dan infeksi saluran genitourinari lainnya. Ketika bakteri memasuki atau menginfeksi saluran kemih, terjadi radang sehingga seseorang sering buang air kecil, tetapi biasanya dengan jumlah urine yang sedikit.
5. Stres
Ambardjieva mengatakan, sering buang air kecil terkadang merupakan reaksi terhadap kondisi kesehatan mental seperti gangguan kecemasan atau stres. Ini mungkin terkait dengan respons alami "melawan-atau-lari" yang terjadi pada tubuh saat berhadapan dengan stres.
6. Iritasi atau cedera saraf tulang belakang
Terlalu sering buang air kecil mungkin disebabkan oleh iritasi atau cedera saraf tulang belakang, termasuk alzheimer, cerebral palsy, strok, gangguan saraf, diabetes, dan parkinson. Para pakar Mount Sinai Hospital menjelaskan, gangguan dan cedera pada saraf dapat mengganggu pesan saraf antara otak dan otot yang mengontrol kandung kemih. Akhirnya, muncul masalah pada kontrol dan pengosongan kandung kemih (disfungsi berkemih).
7. Penyakit menular seksual
Infeksi akibat penyakit menular seksual (PMS) juga menjadi salah satu penyebab umum sering buang air kecil. Bakteri dan virus seperti Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, dan Herpes simpleks, dapat menginfeksi uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih ke luar tubuh.