Tradisi Meugang Akbar Perdana Sambut Ramadhan, Pemkab Pidie Siapkan 26 Ekor Sapi

Sebanyak 26 ekor sapi dalam tradisi meugang akan dibagikan kepada warga kurang mampu.

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Masyarakat setempat menyiapkan daging sapi sebelum dibagikan saat tradisi Meugang di Kabupaten Pidie, Aceh. Tradisi ini dilakukan menjelang Ramadhan. (ilustrasi)
Rep: Antara Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie, Aceh, melaksanakan tradisi meugang akbar perdana menyambut Ramadhan 1444 Hijriah. Pemkab setempat menyediakan sebanyak 26 ekor sapi untuk dibagikan kepada masyarakat kurang mampu di kabupaten setempat.

Baca Juga


"Meugang akbar ini perdana dilaksanakan agar masyarakat kurang mampu benar-benar bahagia jelang Ramadhan ini," kata Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto, di Pidie, Senin (20/3/2023).

Wahyudi mengatakan, meugang akbar yang bakal dilaksanakan di Masjid Al Falah Kota Sigli pada Selasa (21/3/2023) ini merupakan salah satu program besar dari Pemkab Pidie untuk membantu kesejahteraan masyarakat. Wahyudi menyampaikan, program tersebut sudah direncanakan sejak diluncurkannya pencadangan pagar bambu putih di lapangan Tiro beberapa waktu lalu dengan target 100 ekor sapi, tetapi hanya terealisasi sebanyak 26 ekor.

"Sejauh ini sudah ada 26 ekor sapi, semoga ada penambahan lagi, karena kita akan buka donasi sampai 21 Maret," ujar Wahyudi.

Sementara itu, panitia meugang Akbar Fazli mengatakan, nantinya sebanyak 15 ekor sapi akan dilakukan pemotongan pada Selasa (21/3/2023) di halaman masjid Alfalah Sigli. "Hasil pemotongan akan dipaketkan sebanyak 72 paket per kecamatan, kemudian pihak kecamatan yang akan mendistribusikan untuk fakir miskin di wilayahnya," kata Fazli.

Fazli merincikan, paket tersebut nantinya diberikan untuk masyarakat di 12 kecamatan yakni, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Mutiara, Mutiara Timur, Tiro, Sakti, Padang Tiji, Delima, Indrajaya, Peukan Baro, Simpang Tiga, dan Kota Sigli. Sisa 11 kecamatan lainnya bakal didistribusikan dalam bentuk sapi, hal itu karena akses wilayah yang jauh dari pusat kabupaten yakni Kecamatan Glumpang Baro, Glumpang Tiga, Kembang Tanjong, Keumala, Titeu, Mila, Mane, Tangse, Geumpang, Batee dan Laweung.

"Kemudian, jika ada sumbangan lain dalam bentuk uang, digunakan untuk operasional seperti petugas penyembelih dan transportasi tim pendistribusi," kata Fazil.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler