Chelsea Sedang Menderita, Pelatih Sambut Positif Jeda Internasional

Potter benar-benar kesulitan menahkodai Chelsea.

AP Photo/Rui Vieira
Pelatih kepala Chelsea Graham Potter melakukan selebrasi usai pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Leicester City dan Chelsea di stadion King Power di Leicester, Inggris, Sabtu (11/3/2023)
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea, Graham Potter, sepertinya benar-benar menunggu jeda internasional selama kurang lebih dua pekan. Pelatih asal Inggris itu akan memanfaatkan jeda internasional itu untuk bisa beristirahat sejenak usai perjalanan berliku The Blues, terutama pasca gelaran Piala Dunia 2022.

Baca Juga


Ditunjuk menggantikan Thomas Tuchel sebagai pelatih Chelsea pada awal September silam, Potter mampu membawa The Blues tidak terkalahkan dengan torehan enam kemenangan dari sembilan laga di semua ajang. Namun, memasuki pergantian tahun ditambah jeda kompetisi lantaran gelaran Piala Dunia 2022, Chelsea menegalami penurunan performa.

The Blues hanya bisa memetik satu kemenangan dari tujuh laga. Bahkan, Kai Havertz dan kawan-kawan sempat mencatatkan rekor tidak pernah menang dalam enam laga di semua ajang pasca pergantian tahun, termasuk dengan kekalahan di tiga laga secara beruntun.

Akhirnya, kemenangan, 1-0, atas Leeds United, awal bulan ini, mengawali sinyal kebangkitan The Blues. Dua kemenangan beruntun ditorehkan The Blues pasca laga tersebut, termasuk saat membungkam Borussia Dortmund, 2-0, di leg kedua babak 16 besar dan melangkah ke babak perempat final Liga Champions.

Namun, Chelsea gagal menutup laga terakhir sebelum jeda kompetisi ketiga pada musim ini dengan kemenangan. Klub asal London Barat itu dipaksa memetik satu poin, tepatnya saat ditahan imbang Everton, 2-2, pada pekan ke-28 Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu.

Potter mengakui, terlepas dari kekecewaan memetik poin penuh di laga tersebut, tim utama The Blues telah menunjukan stabilitas dan semangat yang tepat. Terlebih, manajemen klub telah mendatangkan begitu banyak pemain anyar pada jendela transfer pertengahan musim ini.

''Dalam hal stabilitas, soliditas, dan semangat, tim ini telah menunjukan sesuatu yang positif, terutama selama periode sulit beberapa pekan lalu. Musim ini bisa dibilang sangat gila, jeda Piala Dunia, intensitas permainan, dan badai cedera yang kami alami,'' kata Potter seperti dikutip The Independent, Senin (20/3/2023).

Mantan pelatih Brighton and Hove Albion itu pun mengungkapkan, jeda internasional ketiga pada musim ini datang pada saat yang tepat. Kesempatan itu berguna untuk kembali menyegarkan diri dan memulihkan kembali energi para penggawa The Blues sebelum kembali berjuang pada sisa musim ini.

Secara khusus, Potter bahkan sudah memiliki rencana khusus terkait jeda kompetisi pada dua pekan terakhir bulan ini tersebut. ''Kami akan menghadapi periode dengan intensitas tinggi pada April dan Mei. Sangat penting buat saya sebagai pemimpin tim ini untuk bisa mendapatkan kesegaran dan energi yang baru. Saya juga kemungkinan besar akan menghabiskan banyak waktu dengan keluarga,'' tutur pelatih berusia 47 tahun tersebut.

Pascajeda internasional, Chelsea sudah dijadwalkan menghadpai Aston Villa pada pekan ke-29 Liga Primer Inggris, 1 April mendatang. Kemudian diikuti dengan laga berat menghadapi Liverpool di laga tunda Liga Primer Inggris. Setelah itu, Chelsea akan menghadapi Wolverhampton Wanderers sebelum akhirnya berduel dengan Real Madrid di leg pertama babak perempat final Liga Champions, pertengahan bulan depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler