Dilema Secangkir Kopi, Sepotong Kue, dan Konsekuensinya

Dilema Secangkir Kopi, Sepotong Kue, dan Konsekuensinya

retizen /Mahia Malka
.
Rep: Mahia Malka Red: Retizen

Dia: "Kau mau secangkir kopi hangat atau sepotong kue kesukaanmu?"


Aku: "Dua-duanya."

Dia: "Tak bisa. Pilih satu saja."

Aku: "Kenapa? Aku suka dua-duanya. Aku mau keduanya."

Dia: "Kalau kau ambil dua-duanya, kau tak akan dapat apa-apa."

Aku: "Kenapa kau tega membuat pilihan seperti itu? Kopi dan kue saling melengkapi. Tanpa kue, pahitnya kopi tak ada yang mengurangi. Tanpa kopi, manisnya kue yang masih tersisa di kerongkongan tak ada yang menyeimbangi."

Dia: "Pilih satu saja, supaya kau belajar."

Aku: "Apa yang bisa aku pelajari dari merasakan ketaklengkapan rasa yang mestinya saling meleburi?"

Dia: "Agar kau bisa belajar menabahi pahitnya kopi sampai tandas tak bersisa. Menerima dengan perlahan manisnya kue sampai habis, mencari cara bagaimana agar kau tak cepat merasa mual dengan kue itu sendiri."

Aku: "Jadi, aku harus bisa bertahan dengan secangkir kopi saja atau kue saja? Atau tidak keduanya?

Dia: "Betul. Jadi kau pilih apa?"

Aku: "Aku akan pilih pilihan yang ketiga: tidak keduanya. Mungkin akan ada yang lebih banyak bisa dipelajari dan dimaknai jika aku bisa bersabar dan bertahan untuk tidak merasakan keduanya."

Dia: "Mmhhh.... baiklah." (Menghela napas panjang). "Salah satunya adalah, kini aku yang harus belajar tabah karena pilihanmu itu: tak bisa menyediakan keduanya. Aku kecewa. Tapi, aku akan bersabar. Terima kasih."

"Cake Painting", oleh Oksana Smirnova

sumber : https://retizen.id/posts/206780/dilema-secangkir-kopi-sepotong-kue-dan-konsekuensinya
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler