Dokter Ingatkan Masker Tetap Digunakan Saat Tarawih di Masjid

Masyarakat cukup menggunakan masker bedah biasa tidak perlu tipe N95.

AP/Dita Alangkara
Dokter spesialis paru mengingatkan masyarakat tetap mengenakan masker saat melakukan ibadah sholat tarawih di masjid.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia DR dr Fathiyah Isbaniah, SpP(K), MPd, Ked, mengingatkan masyarakat tetap mengenakan masker saat melakukan ibadah sholat tarawih di masjid. Upaya tersebut dinilai penting meskipun pandemi sudah lebih baik dari tahun lalu.

"Sebentar lagi akan menjalankan Ramadhan, ada tarawih dan (ibadah) lain, tetap kenakan masker di dalam masjid saat melakukan ibadah shalat tarawih. Pemakaian masker harus dilakukan di ruangan tertutup atau tempat kerumunan, kalau di area terbuka boleh (dibuka)," kata Fathiyah dalam webinar yang digelar Pfizer Indonesia bekerjasama dengan Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Selasa (21/3/2023).

Selain mengenai masker, Fathiyah yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan itu juga mengingatkan orang-orang segera melengkapi status vaksinasi mereka. Melalui vaksinasi saat ini dunia bisa memasuki fase transisi dari pandemi menuju endemi.

Saat ini, sambung dia, walau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi Covid-19 masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Masyarakat namun diminta tetap harus waspada menerapkan protokol kesehatan khususnya saat berada di lokasi keramaian agar tak memunculkan kasus dan virus-virus baru.

Terkait jenis masker, dalam webinar yang sama, Sekretaris Kelompok Kerja Pengurus Pusat PDPI DR dr Irawaty Djaharuddin SpP(K), FISR, mengatakan masker bedah cukup untuk dipakai saat beraktivitas sehari-hari. "Untuk aktivitas sehari-hari kita boleh memakai masker bedah, itu cukup untuk aktivitas di luar. Masker N95 dengan proteksi cukup kuat biasanya kita pakai di perawatan pasien-pasien di rumah sakit," tutur Irawaty.

Selain masker, Irawaty mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan lain selama Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan. Selain itu, masyarakat disarankan memastikan kondisinya dalam keadaan sehat saat melakukan silaturahmi dengan kerabat dan orang-orang terdekat.

"Pastikan kita dalam keadaan sehat, jangan sampai membawa virus dan menularkan pada orang lain," kata Irawaty.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler