Penjelasan tentang Tujuan Puasa Ramadhan pada Al Baqarah ayat 183
Tujuan puasa Ramadhan dijelaskan oleh ulama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Mengapa secara eksplisit dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 183 disebutkan tujuan daripada berpuasa Ramadhan adalah agar menjadi orang yang bertakwa? Ulama asal pulau Bawean yang juga alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir, KH. Aba Abror Al Muqoddam, mengatakan bahwa puasa memiliki nilai taabudiyah yang mengandung makna takwa secara umum. Merujuk keterangan para ulama tentang takwa yakni menghimpun semua makna kebaikan-kebaikan.
Secara spesifik dalam surat Al Baqarah ayat 183 disebutkan bahwa tujuan puasa adalah la'alakum tattaqun, sebab menurut kiai Aba Abror kata takwa pada ayat tersebut memiliki arti memberikan perlindungan. Maksudnya puasa memberikan perlindungan kepada seorang hamba dari belenggu hawa nafsu. Ketika seorang hamba telah mampu menundukkan hawa nafsunya maka akan dengan mudah menundukkan setan. Sebab menurut sebagaimana merujuk pada hadits nabi Muhammad SAW bahwa setan menggoda manusia mengikuti aliran darah. Karena itu menurutnya untuk menaklukkannya adalah dengan lapar atau berpuasa.
"Artinya karena pada saat orang berpuasa maka hawa nafsunya akan terkekang. Ketika hawa nafsu itu sudah tertundukan maka setan tertaklukan," kata kiai Aba Abrar kepada Republika,co.id pada Selasa (21/3/2023).
Kiai Aba Abrar mengarang memang pada ayat 183 surat Al Baqarah secara eksplisit disebutkan tujuan puasa itu adalah agar menjadi bertakwa. Namun demikian jika merujuk pada ayat 21 surat Al Baqarah dapat dipahami bahwa seluruh ibadah seperti shalat, zakat, haji dan lainnya juga tujuannya secara umum untuk menjadikan bertakwa.
"Jadi tujuan ibadah secara umum itu untuk menjadi orang bertakwa. Cuma dikhususkan dalam bab puasa surat Al Baqarah ayat 183, karena puasa itu secara spesifik memberikan kurikulum untuk menundukkan hawa nafsu secara lebih serius, secara sungguh sungguh," katanya.
Selain itu merujuk pada hadits nabi lainnya disebutkan bahwa puasa adalah benteng. Maksudnya yakni puasa membentengi seorang hamba dari kebuasan hawa nafsu sehingga dapat menundukannya.