RUPS Sahkan Pemisahan MIND ID dan Inalum
Kini Inalum menjadi anggota Holding dan bisa leluasa melakukan bisnis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID resmi memutuskan untuk memisahkan antara MIND ID dan PT Indonesia Asahan Alumunium. Semula, MIND ID dan Inalum merupakan satu entitas, dengan pemisahan ini maka Inalum resmi menjadi anggota holding.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menjelaskan langkah ini sesuai dengan implementasi dari PP no. 45 tahun 2022 mengenai Pengurangan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium dan PP no 46 tahun 2022 mengenai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pertambangan.
"Tujuan dari transformasi MIND ID – INALUM yaitu memisahkan fungsi holding dan operasional yang selama ini melekat pada satu entitas perusahaan. Kini Inalum menjadi anggota Holding dan bisa lebih leluasa melakukan pengembangan dan khususnya hilirisasi," ujar Heri usai RUPS di Kementerian BUMN, Selasa (21/3/2023).
Dengan transformasi ini, MIND ID akan lebih efektif dan efisien mengelola rencana proyek bisnis dan investasi yang menciptakan nilai tambah bagi grup. Transformasi ini juga akan memperkuat tata kelola MIND ID sehingga dapat mengoptimalkan kontribusi perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Melalui pemisahan ini, kini PT Indonesia Asahan Aluminium sejajar dengan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Vale Indonesia Tbk. Inalum juga akan fokus pada pengembangan industri aluminium nasional dan melakukan ekspansi bisnis yang lebih besar, peningkatan modal usaha, dan memberikan manfaat yang sustainable kepada seluruh pemangku kepentingan.
Heri mengatakan manajemen INALUM akan fokus pada pengembangan operasional di ekosistem hilirisasi aluminium nasional baik dalam hal pengembangan lingkup supply chain aluminium maupun pengembangan green energy. Lalu fokus menjadi market leader aluminium dan meningkatkan pangsa pasar.
"Sekaligus mungkin akan melakukan aksi korporasi lanjutan dalam hal peningkatan modal dan dana usaha,” tambah Heri.