Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia Siap Percepat Ekosistem EV

Sebanyakn13 model motor listrik telah capai TKDN yang ditentukan.

ANTARA/Kornelis Kaha
Seorang pria berjalan di depan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Kupang, NTTT, Sabtu (17/9/2022). Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) memastikan siap mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) memastikan siap mempercepat terbentuknya ekosistem electric vehicles (EV). Ketua Aismoli, Budi Setiyadi mengapresiasi langkah pemerintah mendukung ekosistem kendaraan listrik melalui Peraturan Menteri Perindustrian Tahun 2023.

Baca Juga


"Tentu kami di Aismoli akan menindaklanjuti program ini dengan sebaik mungkin dengan mendukung pelaksanaannya di lapangan," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (21/3/2023).

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, saat ini sebanyak delapan perusahaan dengan 13 model telah mencapai tingkat komponen lokal dalam negeri. Budi menilai hal itu menjadi perkembangan yang positif untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik.

"Karenanya kami tidak ingin kehilangan momen untuk turut serta dalam program ini, kita patut memberikan apresiasi," tutur Budi.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemberian insentif kendaraan listrik ditujukan salah satunya agar masyarakat dapat membeli kendaraan listrik. Luhut mengakui kekendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia masih cukup mahal bagi beberapa kalangan di Indonesia.

Untuk itu, Luhut menegaskan pemerintah mengambil langkah lebih jauh. "Ini dengan memberikan bantuan pemerintah dan juga insentif fiskal kepada masyarakat yang ingin membeli KBLBB," ucap Luhut dalam konfrensi pers Program Bantuan Pemerintah dan Insentif Fiskal untuk KBLBB di Kemenko Marves, Senin (20/3/2023).

Luhut mengatakan, dengan adanya insentif fiskal tersebut akan meningkatkan aksesibilitas KBLBB bagi masyarakat. Khususnya bagi mereka yang belum mampu membeli KBLBB dengan harga penuh.

"Melalui kebijakan ini, masyarakat diharapkan dapat memperoleh KBLBB dengan harga yang lebih terjangkau dan mendorong percepatan adopsi KBLB," jelas Luhut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler