Gudang Pasar Cipinang Terbakar, Badan Pangan Pastikan Pasokan Beras Aman

Beras pedagang dan yang dikelola Bulog aman karena yang terbakar gudang pengemasan.

Antara/Dhemas Reviyanto
Pekerja memanggul beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (18/3/2020). Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan pasokan beras milik pedagang Cipinang maupun Bulog aman meski terjadi insiden kebakaran gudang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Selasa (21/3/2023).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan pasokan beras milik pedagang Cipinang maupun Bulog aman meski terjadi insiden kebakaran gudang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Selasa (21/3/2023). NFA juga telah pastikan tidak ada korban jiwa.

Baca Juga


"Sudah kita lakukan pengecekan, beras pedagang serta 5.000 ton beras Bulog yang dikelola Food Station aman, karena yang terbakar gudang packaging (pengemasan)," kata Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi saat meninjau lokasi kebakaran, Selasa malam.

Seperti diketahui, pada Selasa siang, salah satu gudang di PIBC mengalami kebakaran. Badan Pangan menegaskan, tidak ada korban jiwa serta tidak ada stok beras yang terbakar.

Arief mengatakan, masyarakat juga tidak perlu khawatir karena kondisi beras di PIBC dipastikan aman dan tidak mengganggu distribusi beras untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.

Aktivitas perdagangan dan pendistribusian beras jelang Ramadan dan hari Kamis juga dipastikan tetap berjalan normal dan tidak mengalami gangguan," ujarnya menambahkan.

Badan Pangan meminta agar kejadian kebakaran tersebut menjadi pelajaran yang berharga sehingga kedepannya ia mengajak para pihak baik pedagang, pengelola, maupun konsumen sama-sama bisa menjaga keamanan kerja di lokasi PIBC.

Lebih lanjut Arief meminta agar keamanan fasilitas pergudangan di PIBC dapat terus ditingkatkan dan diawasi secara berkala. Mengingat, PIBC merupakan pasar yang sangat penting karena memasok 60 persen kebutuhan beras Jakarta.

Terlebih, Jakarta merupakan barometer nasional sehingga apabila pasokan beras di Jakarta terganggu maka pasokan nasional pun akan terhambat.

Selain itu, ia menambahkan, PIBC juga menjadi sentra pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Melalui program ini Bulog menggelontorkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) ke para mitra pedagang di PIBC dengan tujuan untuk mengendalikan harga beras di tingkat konsumen.

"Ketersediaan stok beras baik di petani, penggilingan, Bulog, maupun pedagang harus dijaga serta dimanfaatkan dengan baik. Harga beras harus dihitung dan dijaga keseimbangannya karena menentukan pengendalian inflasi," kata dia.

Adapun berdasarkan data Food Station, stok beras rata-rata di PIBC saat ini berada di posisi sekitar 19 ribu-20 ribu ton. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan dalam waktu dekat seiring meningkatnya volume panen raya, diharapkan bisa mencapai 30 ribu ton.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler