Mobil Listrik Menjadi Pilihan 34 Persen Masyarakat
Mobil listrik penjualannya terus meningkat setiap tahun di AS.
REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Lebih dari sepertiga orang Amerika Serikat (AS) akan mempertimbangkan membeli mobil listrik untuk model mereka berikutnya. Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos dan dilansir Selasa (21/3/2023) menemukan data 34 persen dari semua responden akan mempertimbangkan mobil listrik, sementara 31 persen mengatakan tidak.
Di antara pendukung Partai Demokrat, 50 persen mengatakan mereka akan mempertimbangkan membeli mobil listrik. Sedangkan Republikan 26 persen yang mempertimbangkannya dan 27 persen independen mengatakan akan mempertimbangkan membeli mobil listrik (EV).
Jajak pendapat Reuters/Ipsos, selama tujuh hari dan berakhir Senin (20/3/2023) dilakukan secara online dengan mensurvei 4.410 orang secara nasional dan memiliki interval kredibilitas sekitar 2 hingga 3 poin persentase di kedua arah.
Saat ini lebih dari 80 model mobil listrik dijual di Amerika Serikat. Pasar mobil listrik menguasai 6 persen dari total penjualan mobil AS pada tahun 2022. Penjualan mobil listrik 2022 naik di atasi 60 persen dari tahun sebelumnya.
Presiden Joe Biden menginginkan 50 persen dari semua kendaraan baru yang dijual pada tahun 2030 menjadi model mobil listrik atau plug-in hybrid. Tesla Inc adalah produsen mobil listrik terkemuka di AS. Tetapi model terlaris lainnya adalah Ford Motor Co dengan Mustang Mach-E SUV, General Motors Co dengan Chevrolet Bolt, dan Hyundai Motor dengan model ionik 5.
Jajak pendapat menemukan 56 persen responden bersedia membayar tidak lebih dari 49.999 dolar AS untuk sebuah mobil listrik. Pada Agustus lalu, pemerintahan Biden menggolkan perluasan insentif pajak kendaraan listrik senilai 7.500 dolar AS dan insentif manufaktur baterai dan EV lainnya untuk mengalihkan industri ke model listrik. Masalahnya sejauh ini harga mobil listrik masih sering jauh di atas 50.000 dolar AS.
Jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa 35 persen menginginkan EV yang menawarkan jarak tempuh 500 mil atau di atas jarak yang ditawarkan oleh beberapa EV saat ini. Namun, 37 persen lainnya menginginkan minimal 300 mil.
Pembuat mobil top dunia menghabiskan ratusan miliar dolar AS untuk mengembangkan EV, bersama dengan baterai dan bahan mentah pendukung industri baterai lainnya saat pemerintahan Biden bergerak untuk mengadopsi peraturan baru guna mempercepat transisi dari kendaraan bertenaga mesin bakar atau konvensional.