Selain Gosok Gigi, Kurangi Asupan Gorengan dan Makanan Tinggi Gula Bisa Cegah Bau Mulut
Bukan cuma menggosok gigi yang diperlukan untuk menghindari bau mulut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental seseorang, berpuasa di bulan Ramadhan juga dapat memengaruhi kesehatan gigi. Perubahan kebiasaan makan dan dehidrasi pada siang hari dapat menyebabkan masalah gigi seperti bau mulut, penyakit gusi, dan kerusakan gigi.
Karena itulah, menjaga kebersihan mulut yang sangat baik selama bulan Ramadhan sangat penting. Berikut beberapa tips menghindari bau mulut hingga kerusakan gigi selama puasa, dilansir dari The National, Ahad (26/3/2023).
1. Sikat gigi dan flossing gigi
Sikat gigi Anda tiga kali sehari, yakni saat bangun tidur, setelah berbuka puasa, dan sebelum tidur. Gunakan pasta gigi berfluoride dan sikat gigi berbulu halus.
Pastikan untuk menyikat lidah juga. Gunakan benang gigi setidaknya sekali sehari untuk menghilangkan partikel makanan dan plak di sela-sela gigi.
Selanjutnya, obat kumur dapat membantu menyegarkan napas dan membunuh bakteri. Bilas mulut Anda dengan obat kumur setelah menyikat gigi dan menggunakan benang gigi.
"Hal ini juga membantu menghindari penumpukan plak," kata Basel Mofti selaku dokter gigi spesialis ortodonti di Dr Joy Dental Clinic, Dubai, Uni Emirat Arab.
Mofti juga menyarankan penggunaan siwak di siang hari untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Siwak adalah bagian ranting dari pohon Salvadora perisca yang telah digunakan sebagai metode alami untuk membersihkan gigi di berbagai belahan dunia selama ribuan tahun.
Ada beberapa manfaat siwak, antara lain membunuh bakteri penyebab penyakit gusi, melawan plak dan gigi berlubang, dan mencegah bau mulut dengan menciptakan aroma yang menyenangkan di dalam mulut dan lainnya.
2. Tetap terhidrasi
Minum air putih yang cukup selama sahur dan jam berbuka puasa adalah cara yang paling efektif untuk menjaga kesegaran mulut. Air dapat menjaga mulut tetap lembap dan membersihkan partikel-partikel makanan.
"Mulut yang kering dan berkurangnya aliran air liur karena kurangnya konsumsi air putih merupakan salah satu penyebab bau mulut," jelas Carla Cyrino sebagai dokter gigi di Cornerstone Clinic Dubai, Uni Emirat Arab.
Cyrino juga merekomendasikan untuk tidak makan terlalu cepat Makan secara perlahan merupakan latihan bagi kelenjar ludah untuk dirangsang sehingga tidak ada pola air liur atau jumlah air liur yang hilang.
"Selain itu, mengunyah juga harus dilakukan secara perlahan agar air liur dapat memulai proses pencernaan," kata dia.
3. Hindari makanan tinggi gula dan gorengan
Mofti menganjurkan untuk menghindari makanan asin, gorengan, dan tinggi gula karena dapat mendorong rasa haus dan membuat area mulut menjadi dehidrasi. Ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri dalam mulut lalu menyebabkan kerusakan gigi.
"Jika Anda ingin makanan manis yang tinggi gula, yang terbaik adalah menyantapnya setelah mengonsumsi makanan utama agar meminimalkan penumpukan asam yang cepat pada gigi dan kerusakan gigi selanjutnya," kata Mofti.
Mofti juga merekomendasikan untuk membatasi asupan kopi dan teh karena dapat menodai gigi dan menyebabkan bau mulut. Cyrino juga mengungkap beberapa makanan yang bisa melawan bau mulut, yakni apel, wortel, mentimun, yoghurt alami dan bebas gula, ceri, serta sayuran hijau.
"Mint, ketumbar, rosemary, dan kapulaga mengandung klorofil dalam jumlah tinggi sehingga berfungsi sebagai penyegar napas alami. Jus nanas, lemon, atau jeruk nipis juga bisa melawan bau mulut," kata dia.