Badan Pangan Gencarkan Operasi Pasar di Daerah
Operasi pasar kebutuhan pangan pokok difasilitasi NFA melalui dinas urusan pangan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga pangan strategis terus ditingkatkan seiring memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Salah satunya dengan menggenjot pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau operasi pasar kebutuhan pangan pokok yang difasilitasi NFA melalui dinas urusan pangan di sejumlah daerah.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk menjaga stabilitas harga pangan pada HBKN, maka memasuki Ramadhan dan mendekati Idul Fitri ini NFA semakin masif bekerja sama dengan dinas urusan pangan, kementerian/lembaga terkait, Bank Indonesia, BUMN, BUMD, serta asosiasi mendorong peningkatan pelaksanaan GPM di seluruh provinsi di Indonesia.
Menurutnya, sampai awal Ramadan sudah ada 15 provinsi yang mengajukan permohonan GPM ke NFA, antara lain NTB, Jawa Barat, Aceh, Gorontalo, Papua, Sulawesi Tenggara, Jambi, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Papua Selatan, dan Bengkulu. Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota ada sekitar 75 daerah yang mengajukan permohonan.
“Jumlah ini masih akan bertambah mengingat setiap hari Kedeputian I NFA yang membidangi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan terus intensif berkoordinasi dengan dinas urusan pangan baik di provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Arief melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/3/2023).
Untuk pelaksanaan GPM pada akhir Maret dan sepanjang April ini telah terjadwal di sejumlah lokasi. Arief mengatakan, sebagai salah satu program yang dijalankan untuk menjaga stabilitas harga, pelaksanan GPM juga sudah digelar masif sejak menjelang Ramadan. Tercatat, pada 1-17 Maret ini GPM telah dilaksanakan di 18 provinsi dan 57 kabupaten/kota.
“Prinsipnya, program GPM ini kita fasilitasi dan siapkan untuk bisa terlaksana sepanjang tahun, mengingat perannya sebagai instrumen pengendali harga dan inflasi pangan. Khusus setiap menjelang HBKN kita akan tambah intensitas pelaksanaannya seperti jelang dan saat Ramadhan tahun ini,” ungkapnya.