Baznas Jakbar Berencana Rutinkan Program Hapus Tato
Program hapus tato digelar rutin setidaknya tiga bulan sekali
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui Badan Amil Zakat Nasional DKI Jakarta (Baznas Bazis) sebagai penyelenggara program penghapusan tato, berencana mengadakan kegiatan hapus rajah kulit tersebut secara rutin. Rencananya penghapusan tato tidak hanya dilakukan saat Bulan Ramadhan.
Menurut Rifki Adimaulana dari Pendayagunaan dan pendistribusian Baznas Jakarta Barat, program hapus tato itu digelar rutin setidaknya tiga bulan sekali karena animo masyarakat yang terbilang tinggi. "Baznas DKI menyediakan kuota bagi 75 orang, dan semuanya terisi melalui pendaftaran online," terang Rifkidi Jakarta Barat, Rabu.
Untuk program penghapusan tato kemarin, lanjut Rifki, ada masyarakat yang mendaftar, tetapi tidak kebagian kuota. Atas dasar evaluasi itu, insya Allah Baznas DKI merencanakan pengadaan program penghapusan tato secara rutin. "Nanti rencananya akan diadakan setidaknya tiga bulan sekali," kata Rifki.
Menurut keterangan Rifki, untuk menghapus tato dibutuhkan biaya yang mahal dan perlu berkali-kali mengikuti program penghapusan tato agar bisa benar-benar terhapus.
Untuk itu, lanjut Rifki, Baznas DKI bekerja sama dengan Islam Medical Service (IMS) center untuk mengadakan program penghapusan tato gratis.
"Selain membantu masyarakat secara agama, program ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat secara ekonomi, karena tidak dipungut biaya apapun. Jadi bagi masyarakat yang ingin tatonya dihapus, bersiap-siap saja. Semoga dalam waktu dekat program penghapusan tato akan diadakan lagi," tutup Rifki.
Sebelumnya, pada awal pekan ini Pemerintah Kota Jakarta Barat menyediakan layanan penghapusan tato gratis kepada warga selama bulan suci Ramadhan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Baznas Bazis selaku penyelenggara utama.
Dengan adanya program itu, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan kesempatan untuk terlahir baru dan lebih khusyuk dalam menjalani ibadah. Melalui program ini, warga kurang mampu juga bisa mendapat kesempatan untuk membersihkan diri agar merasa lebih layak menjalani ibadah.