Finlandia akan Sumbang 20 Juta Euro untuk Badan Pengungsi Palestina

Finlandia adalah pendukung UNRWA yang sudah lama dan stabil.

unrwa.org
Foto anak-anak sekolah di unrwa. Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menandatangani Multi-Year Agreement (MYA) baru dengan Finlandia untuk periode 2023-2026. Selama periode itu, Finlandia akan memberikan kontribusi sebesar 20 juta euro untuk UNRWA.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menandatangani multi-year agreement (MYA) baru dengan Finlandia untuk periode 2023-2026. Selama periode itu, Finlandia akan memberikan kontribusi sebesar 20 juta euro untuk UNRWA.

Baca Juga


Duta Besar Palvi Peltokoski dari Kantor Perwakilan Finlandia di Ramallah mengatakan, Finlandia sangat menghargai pekerjaan UNRWA yang sangat dibutuhkan para pengungsi Palestina. Terutama dalam memberikan layanan dasar, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.

“Finlandia adalah pendukung UNRWA yang sudah lama dan stabil. Lebih dari sebelumnya, UNRWA membutuhkan dana yang memadai, dukungan politik, dan keberlanjutan untuk memenuhi mandat intinya,” kata Peltokoski, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA, Kamis (30/3/2023).

Sebelumnya, Finlandia dan UNRWA sudah pernah menyepakati MYA untuk periode 2019-2022. Selama periode itu, Finlandia menyediakan dana 5 juta euro per tahun untuk UNRWA. MYA terbaru dinilai menegaskan dukungan Helsinki untuk UNRWA.

“Atas nama UNRWA, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Finlandia atas komitmennya dalam mendukung UNRWA dengan pendanaan yang tidak ditentukan dan dapat diprediksi yang dicairkan pada awal tahun. Kepercayaan ini sangat penting bagi UNRWA dan stabilitasnya, terutama mengingat situasi keuangan yang sulit saat ini,” kata Direktur Kemitraan UNRWA Karim Amer.

Pada 2022, Finlandia memberikan dana tambahan sebesar 2 juta euro untuk UNRWA di luar dari kontribusi tahunan MYA. Dana tersebut untuk mendukung penyediaan layanan inti UNRWA, termasuk menjalankan 140 fasilitas perawatan kesehatan.

Pada Januari lalu, UNRWA mengajukan permohonan dana sebesar 1,6 miliar dolar AS. UNRWA tengah berusaha mempertahankan programnya di tengah defisit anggaran dan menyusutnya sumber daya manusia.

“Tantangan yang bertambah selama setahun terakhir termasuk kekurangan dana, krisis global yang bersaing, inflasi, gangguan dalam rantai pasokan, dinamika geopolitik dan meroketnya tingkat kemiskinan serta pengangguran di kalangan pengungsi Palestina telah memberikan tekanan besar pada UNRWA,” kata UNRWA dalam sebuah pernyataan, 24 Januari lalu.

Saat ini UNRWA, yang menaungi sekitar 5 juta pengungsi Palestina, tengah menghadapi masalah keuangan. Tahun lalu UNRWA mengungkapkan, mereka membutuhkan dana 1,6 miliar dolar AS.

Uang itu diperlukan untuk mempertahankan layanan-layanan vital bagi jutaan pengungsi Palestina tahun ini. Mereka berharap komunitas internasional dapat memberikan kontribusi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler