Mengenal Stromy Daniels, Wanita yang Diduga Buat Trump Didakwa

Aktris film dewasa Stephanie Clifford atau dikenal pula sebagai Stromy Daniels

AP Photo/Ron Johnson
Aktris film dewasa Stephanie Clifford atau dikenal pula sebagai Stromy Daniels muncul dalam polemik kasus yang membuat mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didakwa melakukan perbuatan kriminal.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Aktris film dewasa Stephanie Clifford atau dikenal pula sebagai Stromy Daniels muncul dalam polemik kasus yang membuat mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didakwa melakukan perbuatan kriminal. Meski dakwaan terhadap Trump belum diketahui, tapi sejumlah pihak meyakini hal itu berkaitan dengan “uang tutup mulut” yang diberikan Trump kepada Daniels.

Daniels mengungkapkan, dia pertama kali bertemu Trump dalam turnamen golf amal yang digelar di Danau Tahoe pada musim panas 2006. Kala itu Daniels berusia 27 tahun dan Trump berumur 60 tahun. Di momen pertemuannya dengan Trump, Daniels baru saja tampil sesaat di film Judd Apatow, “The 40-year-old Virgin”.

Menurut pengakuan Daniels, setelah momen pertemuan itu, Trump mengundangnya makan malam di kamarnya. Daniels pun memenuhi undangan tersebut. Ketika tiba di kamar, Trump menyambutnya dengan hanya mengenakan piyama. Daniels mengungkapkan, malam itu pun dia melakukan hubungan seksual dengan Trump.

Trump telah membantah semua cerita yang disampaikan Daniels, termasuk soal mereka berhubungan seks. Trump menuduh Daniels melakukan penipuan total dan berusaha memerasnya. Kendati demikian, tepat sebelum penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) AS tahun 2016, Trump, secara sembunyi-sembunyi memberikan uang sebesar 130 ribu dolar AS kepada Daniels. Uang itu dipandang sebagai “uang tutup mulut”.

Pemberian uang kepada Daniels itu yang menjadi inti dakwaan dari jaksa wilayah Manhattan, New York, terhadap Trump. Politisi dari Partai Republik itu dianggap melanggar undang-undang keuangan kampanye. Sebab pada 2016, Trump sedang maju dalam kontestasi pilpres AS.

Transaksi atau pemberian uang kepada Daniels itu terungkap pada 2018. Setelah hal itu diketahui publik, Daniels meminta pengadilan membatalkan perjanjian kerahasiannya dengan Trump. Sejak saat itu, Daniels mulai tampil di berbagai acara bincang di televisi.

Saat diundang dalam program “60 Minutes” CBS, Daniels membuat klarifikasi tentang kasus yang melibatkannya dengan Trump. “Saya bukan korban,” katanya kala itu. Daniels mengatakan, apa yang terjadi antara dia dan Trump pada 2006 dilandasi oleh rasa saling suka.

Daniels lahir di Baton Rouge, Louisiana. Dia dibesarkan oleh ibunya setelah orang tuanya bercerai. Daniels diabaikan oleh keluarganya dan dilecehkan secara seksual pada usia sembilan tahun oleh pria yang lebih tua. Hal itu diungkap dalam memoarnya tahun 2018.

Untuk mencari nafkah, dia pertama kali menjajal pekerjaan sebagai penari striptis. Hal itu membawa Daniels ke industri film dewasa. Kariernya di industri tersebut terbilang sukses. Dia menjadi aktris bintang, sutradara dan penulis skenario. Daniels pernah mendapatkan beberapa penghargaan.


Baca Juga


Sementara itu Trump telah meradang atas keputusan dewan juri New York mendakwanya melakukan kejahatan pidana. Menurutnya, langkah tersebut merupakan penganiayaan politik. “Ini adalah penganiayaan politik dan intervensi pemilu pada tingkat tertinggi dalam sejarah,” kata Trump dalam sebuah pernyataan, Kamis (30/3/2023), dikutip laman USA Today.

Dalam pernyataannya, Trump menuduh Partai Demokrat dan pihak-pihak lainnya telah menjebaknya sejak dia mengumumkan pencalonan presiden pertamanya pada 2015. Trump mengutip sejumlah investigasi yang dihadapinya sebelumnya, antara lain dugaan intervensi Rusia dalam pilpres AS tahun 2016 dan dua upaya pemakzulan terhadapnya ketika menjabat presiden.

"Sekarang mereka telah melakukan hal yang tidak terpikirkan; mendakwa orang yang sama sekali tidak bersalah dalam tindakan interferensi pemilu yang terang-terangan. Belum pernah sebelumnya dalam sejarah bangsa kita hal ini dilakukan,” kata Trump.

Dia pun mengecam Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg. Trump menuduhnya melakukan “pekerjaan kotor” Presiden AS Joe Biden. Namun Trump tak menyertakan bukti atas tudingannya tersebut.

Trump memperingatkan, dakwaan terhadapnya akan menjadi bumerang besar bagi Biden dan Demokrat. Karena telah memutuskan untuk kembali maju dalam pemilihan presiden, Trump pun yakin akan memenangkan kursi kepresidenan pada 2024.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler