Perdana, Arab Saudi Tugaskan Wanita Jaga Keamanan Umroh di Sekitar Ka'bah

Petugas keamanan wanita bertujuan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah.

AP/Amr Nabil
Polisi wanita Saudi, Samar, yang baru-baru ini dikerahkan ke layanan, berdiri waspada di depan Kabah di Masjidil Haram, selama ziarah haji tahunan, di kota suci Arab Saudi Makkah, Selasa, 20 Juli. 2021. Perdana, Arab Saudi Tugaskan Wanita Jaga Keamanan Umroh di Sekitar Ka'bah
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebuah pemandangan baru terlihat di Masjidil Haram, Makkah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, personel keamanan wanita mengambil bagian dalam pengamanan dan pengaturan jamaah selama umroh Ramadhan di sekitar Ka'bah.

Melalui akun resmi Twitter Keamanan Umum Saudi, ditampilkan sebuah video yang menunjukkan petugas keamanan wanita di Ka'bah saat mengatur dan menerima jamaah. Mereka bertugas bersama dengan petugas keamanan lainnya dari Kementerian Dalam Negeri Saudi.

Dilansir di Egypt Independent, Selasa (4/4/2023), menurut Keamanan Umum Saudi, kehadiran petugas keamanan wanita bertujuan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah. Dalam unggahan yang sama, mayoritas pengguna media sosial memberikan komentar yang mendukung kehadiran petugas keamanan perempuan di Masjidil Haram, Makkah.

"Tuhan memberkati usaha Anda (otoritas) dan putri kami. Kami bangga dengan mereka," tulis sebuah akun dengan nama Nouf.

"Kami meminta Tuhan memberi Anda kesuksesan dan melindungi Anda dan sesama petugas keamanan yang melayani haji dan umroh," ujar pengguna media sosial lainnya bernama Khaled.

Sebelumnya, Badan Keamanan, Keselamatan dan Tanggap Keadaan Darurat dan Risiko Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci menerjunkan lebih dari 500 personel keamanan sipil. Mereka bertugas melayani pengunjung di Masjidil Haram.

Petugas tersebut disiapkan untuk menjaga ketertiban di pintu masuk utama, memantau pengaturan dan manajemen kerumunan dan memastikan keamanan di dalam masjid suci tersebut. Setiap petugas juga disiapkan untuk memastikan semua koridor menuju area tawaf siap menerima jamaah, sejak kedatangan dari alun-alun dan pintu Masjidil Haram sampai kepulangan mereka, sambil berkomunikasi dengan otoritas terkait.

Badan Keamanan tersebut juga melakukan banyak tugas lain, melalui personel lokal yang berkualifikasi dan terlatih. Mereka akan memantau pelaksanaan operasi keamanan dan keselamatan, melindungi individu dan memantau utilitas publik untuk mendeteksi kemungkinan bahaya.

Termasuk yang disiapkan adalah efektivitas sistem proteksi kebakaran dan menindaklanjuti pemeliharaan berkala. Petugas memastikan jalur pejalan kaki aman dan bebas dari apa pun yang dapat menghambat pergerakan jamaah selama melakukan ritual serta menyiapkan rencana cuaca.

Tidak hanya itu, 15 personel keamanan disebut dapat berbicara bahasa asing yang berbeda, termasuk China, Sri Lanka, Urdu, Hausa, Persia, Inggris, dan Turki. Mereka telah disiapkan untuk melayani pengunjung Masjidil Haram dengan cara sebaik mungkin.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler