Mudik Bawa Anak? Jangan Abaikan Hal Krusial Ini
Untuk melindungi anak-anak, persiapan mudik harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang liburan panjang, perjalanan bersama keluarga menjadi pilihan. Bagaimana merancang perjalanan yang aman bersama keluarga terutama saat membawa serta anak terutama bayi?
Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Hari Wahyu Nugroho mengatakan, untuk melindungi anak-anak saat mudik, hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan. Persiapan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Persiapan dari segala aspek akan berbeda bergantung pada pemilihan moda kendaraan seperti bus, kereta, maupun kendaraan pribadi. Orang tua juga perlu melakukan memerhatikan bagaimana mengatur jadwal makan dan jadwal tidur agar selama perjalanan anak bisa tetap fit. Persiapan lainnya adalah perbekalannya, baik berupa makanan hingga pakaian.
Dr Hari menyarankan pentingnya meningkatkan imunitas anak-anak agar tidak gampang sakit saat mudik. "Kita bisa belajar dari Covid-19. Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pencegahan Covid-19," ujarnya dalam media briefing dengan topik "Perjalanan Aman untuk Anak" pada Selasa (4/4/2023).
Bagaimana cara meningkatkan imunitas anak-anak? Pertama, melalui konsumsinutrisi yang baik, karbohidrat, protein, lemaknya harus benar-benar diberikan secara seimbang sehingga asupannya terjaga dengan baik. "Kalau asupan terjaga dengan baik, kita harapkan imunitasnya akan baik," ujarnya.
Kedua, dr Hari mengatakan, sebaiknya menjaga kualitas dan kuantitas tidur. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak-anak. Kalau saat perjalanan mudik, sudah pasti tidur terganggu, sampai tempat tujuan juga seperti itu.
"Jam tidur berubah dan berkurang. Nah ini yang harus diperhatikan, dicegah jangan sampai terjadi karena biar bagaimanapun kalau sudah asupan makanan terganggu, tidur terganggu, imunitas menurun, dan mudah sakit," ujarnya.
Ketiga, hindari sumber penularan dari orang sakit. Dia mengakui, hal tersebut agak sulit dilakukan saat masa mudik. Apalagi apabila mudik menggunakan kendaraan umum dan saat berada di tempat wisata saat di lokasi mudik.
Menurut dia, perjalanan cukup panjang jangan ditempuh dalam satu kali perjalanan. Jadi sebaiknya sediakan waktu untuk transit.
"Biar nanti secara fisik fit. Ibunya rawan sakit juga karena kecapekan urus anak terus. Dalam perjalanan tidak bisa maksimal. Ibu sakit, anak tidak ada yang ngurusin, jadi sakit," ujarnya.
Menurut dia, dalam perjalanan 12 jam atau lebih (jika Anda memiliki anak kecil), harus transit paling tidak satu malam. "Sehingga bisa lebih nyaman, bisa lebih terjamin, baik makan, dan pencegah dari penyakit menular," kata dia. Jika perjalanan terlalu panjang, sebaiknya dilihat dari moda transportasinya, jalurnya yang akan ditempuh, dan tentukan tempat transit sehingga bisa berisitirahat dengan lebih baik.