Nasihat Alquran dan Hadits Nabi Muhammad untuk Orang yang Lelah Jalani Hidup
Alquran dan hadits Nabi SAW berikan nasihan untuk orang berputus asa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian orang mungkin ada yang merasa lelah menjalani hidup. Hidup bagaikan zombi, karena menjalankan sesuatu yang tidak disukainya.
Bagaimana pandangan Islam terhadap kondisi demikian? Terdapat beberapa ayat dan hadits Nabi Muhammad SAW yang bisa jadi pengingat.
Pertama, Allah SWT dalam Alquran juga telah mengingatkan:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati demi kebenaran dan kesabaran." (QS Al Ashr ayat 1-3).
Karena itu, bagaimana pun kondisinya, seorang Muslim harus tetap menjalani kehidupan dengan iman dan amal shaleh. Karena manusia tidaklah diciptakan, kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kedua, Nabi Muhammad SAW bersabda:
خير الناس من طَال عُمُرُه، وحَسُنَ عَمَلُهُ "Sebaik-baik manusia di antara kalian adalah yang berumur panjang dan baik pula amalannya." (HR At-Tarmidzi)
Ketiga, dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda tentang dunia dan akhirat. Beliau bersabda:
مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا كَمِثْلِ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَا يَرْجِعُ
"Perbandingan dunia dan akhirat seperti orang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut, lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang di perolehnya." (HR Muslim dan Ibnu Majah)
Keempat, dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW juga berpesan sebagai berikut:
إِنَّمَا مَثَلِيْ وَمَثَلُ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رَاكِبٍ ظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
"Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya." (HR Ibnu Majah)
Hadits Ibnu Majah tersebut menunjukkan, kehidupan dunia tak lebih dari sekadar kontrakan di mana manusia hanya menumpang. Tak lebih. Harus terus dijalani dengan berorientasi pada amal shaleh. Melakukan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Kelima, Nabi SAW juga pernah bersabda sebagai berikut dengan redaksi doa:
اللهم لَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا
"Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia menjadi perhatian utama kami serta batas pengetahuan kami." (HR Tirmidzi)
Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem
Keenam, diriwayatkan pula dari Zaid bin Tsabit RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ
"Siapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan atau tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya.
Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)-nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan atau selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina (tidak bernilai di hadapannya)." (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hiban)
Maka agar tidak merasa jenuh dalam menjalani kehidupan, dekatkan diri kepada Allah SWT, dan orientasikan hidup di dunia untuk kehidupan kekal di akhirat.