TNI AD Bantah Ada Intimidasi di Kediaman Nindy Ayunda

Personel TNI AD menyelidiki kepemilikan senpi ilegal di rumah Dito Mahendra.

Republika/Retno Wulandhari
Penyanyi Nindy Ayunda.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari menegaskan, jajaran TNI AD tidak melakukan teror, intimidasi, atau ancaman kepada penyanyi Nindy Ayunda. "Tidak ada teror, intimidasi, atau ancaman dari TNI kepada Nindy Ayunda," ucap Hamim di Jakarta, Jumat (7/4/2023).

Hamim menjelaskan, personel TNI AD memang mendatangi alamat yang diduga didiami oleh Dito Mahendra untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api (senpi) ilegal. Hal itu bermula ketika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Dito di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terkait sebuah kasus.


Di lokasi, penyidik KPK menemukan 15 pucuk senpi ilegal. Dito mengeklaim, senjata didapatnya dari Diponegoro Shooting Club. Saat penyelidikan, menurut Hamin, ditemukan juga salah satu kendaraan di alamat tersebut menggunakan pelat nomor dinas Kodam Jaya. Atas dasar itu, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Jadi, keberadaan anggota TNI AD di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas, untuk menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra dan pelat nomor dinas militer yang terpasang di salah satu kendaraan yang berada di alamat tersebut," ujarnya.

Hamin sekaligus mengklarifikasi beredarnya berita tentang penyanyi Nindy Ayunda, yang melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), karena merasa diteror, diintimidasi, atau terancam oleh prajurit TNI. Nindy adalah istri dari pengusaha Dito Mahendra.

"Itu adalah haknya sebagai warga negara. Dan mungkin kita perlu memaklumi bahwa seseorang yang sedang berhadapan dengan masalah cenderung mencari peluang untuk menghindar, mengurangi, atau mengalihkan perhatian publik dengan memunculkan atau membesar-besarkan masalah lain," kata Hamim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler