4 Amalan untuk Meraih Lailatul Qadar
Allah SWT menyiapkan ampunan-Nya yang sangat besar di malam Lailatul Qadar.
MAGENTA -- Malam Lailatul Qadar ialah malam yang mendapat tempat spesial di sisi Allah SWT. Pada malam tersebut Allah SWT menyiapkan ampunan-Nya yang sangat besar, juga ganjaran pahala lainnya yang sangat disayangkan jika seorang Muslim melewatkan itu semua.
Salah satu yang masyhur, bahwa malam tersebut ialah malam yang sangat mulia. Kemuliaannya lebih baik dari malam 1.000 bulan, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadr ayat tiga. Artinya, jika seorang Muslim beribadah pada malam tersebut, berarti ia mendapat fadhilah ibadah selama 83 tahun lebih.
Padahal belum tentu seorang Muslim bisa hidup selama itu. Tetapi Allah menyiapkan itu untuk umat-Nya.
.
BACA JUGA: Mengapa 17 Ramadhan Diperingati Sebagai Nuzulul Quran?
Dan tentu saja kemuliaan yang besar tidak begitu saja mudah didapatkan, perlu usaha dan upaya yang maksimal guna mendapatkannya. Berikut ini empat amalan yang bisa dilakukan Muslim untuk mendapatkan Lailatul Qadar, dikutip dari Meraih Lailatul Qadar Haruskah I'tikaf karya Ahmad Zarkasih terbitan Rumah Fiqih.
4 Amalan untuk Meraih Lailatul Qadar
1. Menghidupkan Malam
Tentu yang pertama mesti dilakukan ialah menghidupkan malam tersebut dengan berbagai macam ibadah. Bagaimana mungkin seorang berangan-angan mendapatkan malam Lailatul Qadar sedangkan ia berleha-leha di malam harinya?
"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan Iman dan Ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau" (HR Bukhari)
Kata "menghidupkan" dalam hadits ini ialah kata umum yang berarti apa yang dilakukan pada malam ini tidak terpaku pada satu jenis ibadah saja. Apapun itu ibadahnya, intinya ialah kita menghidupkan malam ini dengan berbagai macam ibadah. Dari mulai sholat, membaca Alquran, i'tikaf, berdzikir, berdo'a, dan sahur pun termasuk ibadah.
BACA JUGA: Pantangan Orang Betawi: Dilarang Makan Pisang Dempet Hingga Nyari Kutu Habis Ashar
2. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Memperbanyak dzikir adalah salah satu cara paling mulia untuk menghabiskan malam guna mendapat kemulian malam Lailatul Qadar. Terlebih lagi bahwa itu dzikir yang memang benar-benar diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi SAW. Seperti lafadz "laa Ilaaha illallah" yang disebutkan dalam hadits bahwa itu ialah afdhalnya dzikir.
Dan tentu saja berdoa menjadi suatu keharusan dan kebutuhan seorang hamba pada malam itu. Karena salah satu kemuliaan Ramadhan ialah bahwa Ramadhan adalah waktu dimana kemungkinan diijabahnya doa seorang hamba.
Dan pada malam-malam sepuluh terakhir ini, Rasul telah mencontohkan kita dalam hadistnya tentang doa yang sering beliau baca dan beliau ajarkan kepada kita melalui istrinya 'Aisyah ra untuk kita baca di malam-malam mulia ini, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf, dan Engkau mencintai Maaf, maka maafkan aku" (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa'l, Ibnu Majah)
Inilah doa yang sering dibaca berulang-ulang oleh Nabi SAW ketika memasuki malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
BACA JUGA: Lebaran Sebentar Lagi, Apa Hukum Membayar Zakat Fitrah Secara Online?
3. Memperbanyak Tilawah Alquran
Tidak mesti mengkhatamkannya di malam itu juga, dan tidak ada juga yang mewajibkan seorang Muslim mengkhatamkan Alquran di malam itu.
Namun, jika memang mampu dan bisa mengkhatamkan Alquran itu sungguh sangat baik. Tidak diragukan lagi orang tersebut akan mendapat pahala yang besar.
4. Melaksanakan Sholat
Tidak ada ketentuan berapa rakaat harus sholat di malam hari Ramadhan, termasuk malam-malam sepuluh terakhir. Tidak ada batasan berapapun kita melaksanakan sholat. Yang terpenting ialah sholat itu dilakukan dengan format dua rakaat satu salam.
صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى
"Sholat malam itu dua rakaat dua rakaat...." (HR Bukhori & Muslim)
Dan ini bukan sholat tarawih, ini adalah sholat malam. Pun kalau ingin menyebutnya dengan sholat tahajud ya tidak mengapa. Tapi yang harus diperhatikan ialah, kalau sebelumnya sudah sholat witir dengan jamaah tarawih sebelumnya, maka tidak boleh lagi melakukan sholat witir. Sholat witir tidak boleh dilakukan dua kali dalam satu malam.
BACA JUGA:
Dari Pejuang Hingga Jadi Bandit, Siapa Kusni Kasdut yang Dieksekusi Mati pada 1980?
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Mewakili Keluarga
Doa Sholat Tahajud Beserta Niat, Keistimewaan, dan Bacaan Istighfar
Apa Hukum Memakai Pewangi Mulut Saat Berpuasa?
Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat