Pemerintah Tarik Pinjaman, BI: Cadangan Devisa Meningkat

Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS.

ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS.
Rep: Rahayu Subekti Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan angka tersebut meningkat dibandingkan posisi akhir Februari 2023 sebesar 140,3 miliar dolar AS.

Baca Juga


“Peningkatan posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah,” kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (10/4/2023).

Dia menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor. Selain itu juga setara dengan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

 “Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Erwin.

Dia menambahkan, BI ke depan memandang cadangan devisa tetap memadai. Hal tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.

“Ini seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Erwin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler