Pasar Sahur Layani Kebutuhan Jamaah Itikaf di Masjid Jogokariyan

Bagi yang melaksanakan itikaf mandiri tidak disediakan makan sahur.

Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peserta jamaah itikaf di Masjid Jogokariyan Yogyakarta sudah mulai berdatangan pada Senin (10/4/2023) ini. Masjid Jogokariyan pun juga sudah melakukan persiapan untuk menyambut para peserta itikaf ini.

Salah satunya dengan menghadirkan pasar sahur untuk memenuhi kebutuhan jamaah itikaf. Pasar sahur ini dibuka di waktu sahur, yakni mulai pukul 02.00 WIB di Masjid Jogokariyan, dengan menghadirkan berbagai makanan untuk sahur.

Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir mengatakan, pasar sahur ini dapat dimanfaatkan khususnya bagi yang melakukan itikaf mandiri. Sebab, bagi yang melaksanakan itikaf mandiri tidak disediakan makan sahur.

Berbeda dengan peserta yang sudah mendaftar dan mendapatkan kuota dari Masjid Jogokariyan, mereka diberikan berbagai fasilitas, termasuk untuk makan sahur. Pasalnya, Masjid Jogokariyan tidak dapat menampung seluruh peserta itikaf mengingat keterbatasan tempat, sehingga masih banyak yang melakukan itikaf mandiri di masjid.

"Sudah lebih dari kapasitas, itu kita terpaksa menolerir peserta-peserta yang mandiri. Tapi juga tahun ini kan kita adakan pasar sahur, jadi nanti yang itikaf mandiri dia bisa membeli makan sahur di pasar sahur yang kita sediakan," kata Jazir kepada Republika, Senin (10/4/2023).

Pasar sahur sendiri baru di Ramadhan 2023 ini disediakan di Masjid Jogokariyan. Pasar ini sudah disediakan sejak awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan nantinya, seperti pasar sore yang sudah disediakan untuk memenuhi kebutuhan berbuka puasa tiap tahunnya.

"Kalau yang itikaf mandiri, buka puasa kita sediakan, tapi makan sahur nanti mereka bisa belanja di para pedagang di pasar sahur yang sdah kita sediakan sejah awal Ramadhan," ujar Jazir.

Sementara itu, untuk peserta yang sudah mendaftar dan mendapatkan kuota itikaf di Masjid Jogokariyan, pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai fasilitas lainnya. Baik itu makanan untuk berbuka puasa, maupun untuk sahur sudah disediakan di masjid.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan extra fooding bagi peserta itikaf. "Jamaah yang sudah terdaftar semuanya sudah ada fasilitas, makan sahur, buka puasa, semuanya di masjid sudah disediakan," jelasnya.

Termasuk dengan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) juga sudah disediakan di masjid. Bahkan, pihaknya juga sudah menyediakan MCK cadangan dengan menggunakan milik warga maupun kantor yang ada di sekitar masjid, mengingat juga banyak yang melakukan itikaf mandiri di masjid.

"Kebutuhan MCK nanti kalau antriannya terlalu panjang karena ada 48 kamar mandi, nanti bisa di Jalan Jogokaryan Nomor 68, itu kantor YDSF yang kita siapkan untuk mem-back up. Tapi ada juga beberapa rumah warga yang disediakan untuk mem-back up itu," kata Jazir.

Pihaknya juga sudah membuat jadwal untuk peserta itikaf di Masjid Jogokariyan. Dengan begitu, kegiatan peserta sudah terjadwal selama 10 hari ataupun bagi mereka yang selama sembilan hari melaksanakan itikaf.

"Ada kajian, ada fasilitas bimbingan untuk tafsir Alquran, dan sebagainya. Sudah ada jadwal aktivitasnya, sehingga selama 24 jam itu sudah ada arahannya. Jadi nanti termasuk shalat malam bagi peserta itikaf itu diadakan jam 02.00 WIB pagi, ada jadwal dan ada ustaz pendamping atau pembimbing, di samping ada panitia pendamping," tambahnya.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler