Menpora Dito Ariotedjo Gelar Rapat Koordinasi dengan LOC FIBA Basketball World Cup 2023
Menpora dan LOC FIBA Basketball World Cup 2023 bahas koordinasi dengan pihak terkait.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menggelar rapat pertamanya dengan Panitia Pelaksana Lokal (LOC) FIBA Basketball World Cup 2023 di Kantor Kemenpora, Senin (10/4/2023). Rapat ini membahas seputar persiapan pelaksanaan turnamen basket antarnegara terbesar di dunia tersebut yang digelar pada 25 Agustus sampai 10 September 2023 di Indonesia, Filipina, dan Jepang.
"Kita lakukan rapat perdana untuk koordinasi lintas kementerian terkait persiapan penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 yang akan dilaksanakan Agustus nanti. Jadi tadi saya rasa persiapan untuk fisik itu sudah 97 persen, jadi tinggal landsekap dan interiornya. Ada beberapa catatan yang perlu disiapkan, yang saya rasa untuk pelaksaannya sudah berjalan lancar," kata Menpora yang baru dilantik bulan ini menggantikan Zainudin Amali.
Ia meyakini, pengalaman menggelar FIBA Asia Cup tahun lalu membuat Perbasi dan LOC tidak mengalami kendala berarti dalam persiapannya. "Jadi dari segi penyelenggaraan saya rasa akan aman dan nyaman," kata Menpora.
Meski demikian, ia mengakui ada sejumlah catatan terkait koordinasi dengan lembaga, instansi, dan kementerian terkait. Menurut Menpora, yang perlu dibahas lebih lanjut adalah seputar visa masuk, bea cukai, dan lainnya yang bersifat teknis administrasi.
"Jadi bukan persiapan yang signifikan, tapi ya penting juga. Karena tadi saya berikan arahan, ini event internasional, hal sekecil apa pun menjadi penting jika terlewatkan," ujar Menpora Dito menegaskan.
Menurut Menpora, ada 23 kementerian dan lembaga yang terlibat, jadi semuanya memiliki peran masing-masing untuk menunjang penyelenggaraan event. Misalnya dari KemenPUPR untuk dukungan infrastrukturnya, Kemenkeu dari anggarannya, Pemprov DKI untuk izin dan fasilitas pendukung, dan banyak lainnya.
"Jadi saya ingin memastikan persiapannya detail dan lintas koordinasinya itu harus komunikasi yang lengkap. Kita kan kerja bersama dan berkolaborasi, jadi itu yang harus dipersiapkan," tegasnya.
Sekjen LOC FIBA Basketball World Cup 2023 Junas Miradiarsyah menambahkan, sebagai panitia di bawah PP Perbasi dan Kemenpora, pihaknya harus melaporkan perkembangan terkait pelaksanaan. Terlebih, kata dia, waktu pelaksanaannya kurang lebih sekitar empat bulan ke depan sehingga memerlukan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait.
"Kami tidak bisa langsung, makanya perlu Kemenpora untuk memfasilitasi, untuk membuka komunikasi mencari solusi hal-hal yang masih menjadi isu, hal yang perlu untuk percepatan apa saja," kata Junas.
Untuk venue, ia mengatakan awal Juni itu sudah akan ada serah terima dari KemenPUPR kepada Setneg. Pihak LOC tinggal memastikan test event itu akan berjalan lancar seiring proses serah terima. LOC mengusulkan, untuk test event pada bulan Juni menggelar pertandingan Seri 8 IBL. Dengan pertandingan lebih dari satu per hari, penonton yang banyak, kehadiran awak media, dan banyak tim yang berpartisipasi, usulan ini disebut Junas sudah diterima FIBA
Sementara untuk test event Agustus, LOC mengusulkan kepada FIBA agar timnas basket Indonesia bisa bermain. "Bagaimana supaya ada venue baru, momentum maksimal untuk basket ini dimanfaatkan agar timnas bisa kita angkat. Mudah-mudahan bisa dipakai untuk persiapan Asian Games melawan negara yang bukan peserta FIBA World Cup, karena mereka sudah fokus ke event," terang Junas.