Wapres Soal Kenaikan Harga Jelang Lebaran: Itu Penyakit Tahunan

Pemerintah berupaya menstabilkan harga dengan sejumlah intervensi.

Republika/Wihdan Hidayat
Warga membeli bahan pokok saat pasar murah di Halaman Disperindag Yogyakarta, Selasa (11/4/2023). Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah terus berupaya mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
Rep: Fauziah Mursid Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah terus berupaya mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Di antaranya, memastikan pasokan barang yang kurang terpenuhi.

Baca Juga


"Usaha pemerintah itu bukan saat lebaran ya. Tapi sejak lama sudah, yaitu pertama itu supaya pasokan barang itu. Pasokan itu terpenuhi, jangan sampai ada kekurangan. Maka kalau ada di daerah itu kurang, di daerah sini berlebih maka itu dialirkan. Melalui berbagai cara termasuk keterlibatan daerah," ujar Ma'ruf dalam keterangan persnya kepada wartawan usai membuka Kalsel National Halal Fair 2023 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (11/4/2023).

Ma'ruf juga memastikan distribusi bahan pokok tidak terhambat sehingga tidak berdampak pada kelangkaan dan kenaikan harga. Namun demikian, kata Ma'ruf, harga-harga bahan pangan lebaran tahun ini tidak mengalami lonjakan signifikan.

"Menurut informasi Menteri perdagangan tidak begitu terjadi lonjakan tahun ini. Kalaupun terjadi ada sedikit itu karena fenomena Ramadhan dan lebaran. Itu penyakit tahunan," ujarnya.

Namun, dia memastikan kenaikan ini tidak sampai melambung sangat tinggi. Menurutnya, jika sampai terjadi harga bahan pokok yang melambung tinggi, maka pemerintah akan langsung memberlakukan kebijakan intervensi pasar.

"Kalau ada Ramadhan itu pasti naik, katanya supaya ikut lebaran, pedagangnya itu. Tapi tidak mengganggu sampai tidak melambung tinggi. Kalau ada yang melambung tinggi terus diintervensi. Intervensi pasar, saya kira langkahnya sudah disiapkan antisipasi. Jadi kalau ada pemerintah langsung melakukan intervensi," katanya.

Selain itu, upaya lainnya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan sosial beras kepada 21,3 juta masyarakat yang mulai disalurkan menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah untuk meringankan masyarakat kurang mampu. Dia pun memastikan penyalurannya akan menyasar masyarakat yang membutuhkan.

"Kemudian bansos untuk meringankan masyarakat yang memang kurang. Jadi supaya dia pas hari raya sudah tidak lagi dia kesulitan. Ini untuk sasaran mereka yang kurang," ujar Kiai Ma'ruf.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler