Ketum PKN: Anas Urbaningrum tak Akan Dendam pada Siapa Pun
Ketum PKN menyebut Anas korban kriminalisasi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika mengungkap apa yang kemungkinan dilakukan Anas Urbaningrum setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan (lapas). Menurut Gede, Anas akan menyampaikan apa yang dialaminya hingga akhirnya masuk lapas, yang diklaim sebagai upaya kriminalisasi.
Anas Urbaningrum diperbolehkan keluar dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023), untuk menjalani cuti menjelang bebas.
Gede mengatakan, ada narasi yang berkembang bahwa Anas akan melakukan balas dendam setelah keluar dari lapas. “Saya klarifikasi di sini, beliau keluar enggak akan dendam dengan siapa pun karena bukan karakter beliau,” kata Gede di Lapas Sukamiskin.
Menurut Gede, setelah keluar dari lapas, Anas Urbaningrum akan mengungkap apa yang dialaminya, yang disebut sebagai bentuk kriminalisasi. “Kalau selama ini AU (Anas Urbaningrum) di dalam lapas tidak bisa menjelaskan kebenarannya, mudah-mudahan ketika keluar dia bisa pelan-pelan menyampaikan ke publik,” ujar Gede.
Anas Urbaningrum merupakan terpidana korupsi terkait pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang pada 2010-2012. Ketika ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi itu, Anas langsung mengundurkan diri dari posisinya sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Gede mengatakan, Anas Urbaningrum akan mencari keadilan, yang selama ini diklaim tidak didapatkannya. “Perlahan, tapi pasti akan menjelaskan apa yang terjadi, yang menimpa beliau. Akan dilakukan dengan sungguh-sungguh karena ikhtiar berjuang mencari keadilan harus dilakukan dan tentu tidak mudah,” kata Gede.
Gede pun menyoroti banyaknya orang yang datang ke Lapas Sukamiskin untuk menyambut kebebasan Anas Urbaningrum. Gede menilai, sambutan ini menunjukkan bahwa Anas merupakan korban kriminalisasi.
“Yang hadir di sini adalah mereka yang bisa berpikir, menganalisis, bisa mengkaji apa yang terjadi sebelumnya, sehingga kami yakini korban kriminalisasi pada Mas Anas, harus dilawan,” kata Gede.
Kendaraan Politik
Gede mengaku akan berdiskusi lebih lanjut dengan Anas Urbaningrum ihwal langkah yang akan dilakukan ke depannya. Termasuk kaitannya dengan PKN.
Menurut Gede, Anas sebagai praktisi dan ahli politik akan bisa berperan krusial bagi PKN. “Saya kira karena Anas adalah jajaran perumus PKN, maka beliau pasti akan mengembangkan PKN. Nanti pelan-pelan beliau akan masuk, sudah ada rencana,” kata Gede.
Gede menyatakan kesiapan PKN menjadi kendaraan politik bagi Anas. “Prinsipnya, karena Anas ini talentanya politik, maka kami berikhtiar siapkan kendaraan untuk berkompetisi dan kami sudah dapatkan nomor sembilan (nomor urut peserta pemilu). Kami juga sudah tidak ikut campur dengan Demokrat karena kami sama-sama bertanding dan kami siap melawan,” ujar Gede.