Setelah PHK Karyawan Twitter, Ini yang Membuat Elon Musk Gembira

Upaya pemotongan biaya yang agresif di Twitter mulai membuahkan hasil.

AP Photo/Francois Mori
CEO Twitter Elon Musk mengatakan bahwa sebagian besar pengiklan telah kembali. Upaya pemotongan biaya yang agresif mulai membuahkan hasil setelah pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam skala besar dilakukan beberapa waktu lalu.
Rep: Meiliza Laveda Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Twitter Elon Musk mengatakan bahwa sebagian besar pengiklan telah kembali. Upaya pemotongan biaya yang agresif mulai membuahkan hasil setelah pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam skala besar dilakukan beberapa waktu lalu.

Baca Juga


“Twitter saat ini mempunyai sekitar 1.500 karyawan,” kata Musk dalam sebuah wawancara dengan BBC yang disiarkan langsung di Twitter Spaces.

Jumlah tersebut merupakan penurunan tajam lantaran kurang dari 8.000 karyawan sebelum dia mengambil alih pada Oktober. Twitter telah ditandai dengan kekacauan dan ketidakpastian sejak akuisisi Musk sebesar 44 miliar dolar AS.

PHK yang dia lakukan mencakup sejumlah insinyur yang bertanggung jawab memperbaiki dan mencegah penghentian layanan. Pekan lalu, Twitter mengalami bug yang mencegah ribuan pengguna mengakses tautan, sebuah pemadaman besar keenam sejak awal tahun menurut kelompok pengawas internet NetBlocks.

Musk mengakui beberapa gangguan, termasuk penghentian layanan belum lama ini. Namun, dia mengatakan itu tidak berlangsung lama.

Dia menyebut Twitter berada dalam situasi arus kas negatif 3 miliar dolar AS dan harus dia mengambil tindakan drastis berupa PHK besar-besaran. “Kami bisa mendapatkan arus kas positif pada kuartal ini jika semuanya berjalan dengan baik,” katanya, dikutip Indian Express, Kamis (13/4/2023).

Sejak akuisisi, Twitter telah dilanda penurunan besar dalam iklan. Musk mengatakan itu karena sifat siklus belanja iklan dan beberapa di antaranya bersifat politis. Tapi situasi ini telah berubah dengan datangnya kembali pengiklan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler