Ukraina dan Rusia Saling Klaim Kuasai Bakhmut

Ukraina dan Rusia saling mengklaim telah menguasai Bakhmut

AP Photo/Libkos
Ukraina dan Rusia saling menyangkal mengenai berapa banyak wilayah Bakhmut yang sudah dikuasai Rusia. Selama berbulan-bulan kota itu menjadi fokus pertempuran dalam upaya Kremlin menguasai bagian timur Ukraina.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina dan Rusia saling menyangkal mengenai berapa banyak wilayah Bakhmut yang sudah dikuasai Rusia. Selama berbulan-bulan kota itu menjadi fokus pertempuran dalam upaya Kremlin menguasai bagian timur Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan mereka masih menguasai lebih dari 20 persen kota. Militer Ukraina menegaskan klaim pengusaha Rusia, Yevgeny Prigozhin, bahwa pasukan Wagner Group miliknya menguasai lebih dari 80 persen Bakhmut tidak benar.  

Kementerian Pertahanan Rusia membalas penyangkalan itu dengan mengatakan pasukan Wagner menguasai tiga blok Bakhmut. Pasukan Rusia mengatakan mereka menyerang tentara cadangan Ukraina yang mencoba menerobosnya.

Setelah mundur dari upaya menguasai Kiev tahun lalu dalam apa yang mereka sebut "operasi militer khusus" ke Ukraina, militer Rusia fokus merebut Bakhmut. Batu pijakan untuk menguasai kota-kota di wilayah barat Donetsk.

Namun kemajuan untuk merebut kota itu tertahan selama berbulan-bulan. Prigozhin menyampaikan pengumuman terlalu dini mengenai posisi pasukan Wagner di Bakhmut. Juru bicara komando militer timur Ukraina Serhiy Cherevatyi membantah klaim Prigozhin.

"Saya baru saja menghubungi salah satu komandan brigade yang mempertahankan kota, dan saya dengan percaya diri dapat mengatakan persentase wilayah Bakhmut yang dikuasai pasukan pertahanan Ukraina jauh lebih besar," kata Kamis (13/4/2023).

Direktur perusahaan konsultan militer di Polandia, Konrad Muzyka mengatakan berdasarkan perhitungannya klaim 80 persen Rusia benar. "Pernyataan besarnya apakah tempo Rusia saat ini dapat mempertahankannya," kata Muzyka di Twitter.

Pasukan Ukraina mempertahankan Bakhmut selama berbulan-bulan dalam invasi yang sudah menewaskan ribuan orang. Pada Selasa (11/4/2023) lalu Prigozhin mengatakan pasukan Wagner sudah menguasai gedung-gedung pemerintahan, pabrik-pabrik, gudang-gudang dan bangunan-bangunan pemerintah kota madya di Bakhmut.

"Prigozhin setidaknya harus menunjukkan semacam kemenangan di kota, yang telah mereka coba rebut selama sembilan bulan berturut-turut dan itulah mengapa ia menyampaikan pernyataan semacam itu," kata Cherevatyi.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Rusia tidak berhenti berusaha merebut kota itu. Pasukan Ukraina setidaknya membalas 18 serangan. Pasukan Rusia mengatakan mereka gagal untuk melangkah maju ke dua desa di sebelah barat laut.

Dalam laporannya Staf Umum Ukraina mengatakan pasukan Ukraina juga membalas 14 serangan di Kota Maryinka yang diperebutkan. Kota di sebelah selatan itu dekat penghasil kokas, Avdiivka.

Presiden Volodymyr Zelenskyy memuji upaya pasukannya mempertahankan Bakhmut dan daerah lain di timur Ukraina. Tapi ia tidak menyebutkan situasi di kota-kota tertentu.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler