Gempa Tuban, Dirasakan Warga Jateng Hingga Jabar Tapi tak Dirasakan Warga Lokal
Tak ada laporan kerusakan dan korban jiwa dalam gempa M 6,6 di Tuban
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang berpusat di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), pada Jumat (14/4/2023) sore, dirasakan oleh masyarakat di sejumlah daerah Jawa Tengah, hingga Jawa Barat (Jabar). Guncangan gempa di sejumlah wilayah Jabar dirasakan dengan cukup kuat.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, guncangan gempa cukup kuat dirasakan di wilayah Kota Tasikmalaya. Guncangan yang terjadi beberapa detik sempat membuat warga keluar rumah karena merasa kaget.
"Cukup kuat goyangannya. Tadi beberapa orang sempat keluar," kata salah satu warga Kota Tasikmalaya, Kris (25 tahun), Jumat.
Menurut dia, sejumlah warga yang sedang mencari takjil juga sempat memastikan adanya guncangan gempa. Kendati demikian, guncangan itu tak menimbulkan kepanikan berlebihan.
Tak hanya masyarakat di wilayah Tasikmalaya yang merasakan gempa. Sejumlah masyarakat yang berada di Kabupaten Pangandaran juga merasakan guncangan.
Salah seorang warga Kabupaten Pangandaran, Deni (33) mengaku merasakan guncangan gempa meski sesaat. Menurut dia, guncangan yang terasa cukup kencang. "Sempat panik. Orang-orang juga keluar rumah," kata dia.
Di Kabupaten Garut, Iqbal (36) juga merasakan guncangan gempa bumi yang berpusat di wilayah Jawa Timur itu. Namun, guncangan gempa itu tak sampai menimbulkan kerusakan di rumahnya. "Terasa banget," kata warga Kabupaten Garut itu.
Sementara itu, justru gempa tersebut tidak dirasakan sejumlah warga Tuban itu sendiri. Jaurotina Al Fadilah (35) tahun yang tinggal di Kecamatan Jenu, tak jauh dari Pantai Tuban itu, mengaku tidak merasakan dampak gempa sedikitpun. “Justru saya dan keluarga tidak merasakan apapun,” kata dia singkat. Dia menambahkan, tidak ada kerusakan atau getaran yang mengakibatkan kerugian materi dan korban jiwa.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel
Hal yang sama dirasakan Aliyah Rasugi. Meski di tinggal di Rengel, sekira satu jam dari pusat gempa, dia mengaku juga tidak merasakan gempa. Hal yang sama pun juga dialami keluarganya, tidak ada tanda gempa. “Kami dan keluarga baik-baik saja,” tutur dia.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang memiliki kekuatan M 6,6 itu terjadi pada Jumat pukul 16.55.44 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan eisenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,31 derajat LS dan 111,96 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 kilometer arah barat laut Tuban, Jatim, pada kedalaman 643 km.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bbdul Muhari, mengatakan, ayunan gempa itu terasa hingga jarak yang jauh, yaitu wilayah Jabar. Diharapkan tidak menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan, karena yang terjadi bukan gempa dangkal.
"BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD provinsi/kabupaten/kota untuk memantau dan melakukan kaji cepat situasi/dampak untuk menentukan tindak tanggap darurat sekiranya diperlukan," kata dia melalui keterangan tertulis.